Kamis, 17 Juli 2014 – www.kalbar.kemenag.go.id
Asyik, menarik dan
menyenangkan. Mungkin tiga kata tersebut belum cukup untuk menggambarkan
antusias peserta ketika mengikuti Sosialisasi Kurikulum 2013 Pendidikan
Agama Islam (PAI) di Aula Kantor Kemenag Kota Pontianak, Selasa (15/07/2014). Sosialisasi tersebut disampaikan dosen tetap FITK UIN Jakarta, Siti Khadijah, MA.
Kepala Seksi PAI
Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si mengatakan
bahwa acara tersebut tidak direncanakan dari jauh hari. Sifatnya dadakan
saja. Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak bisa menghadirkan narasumber yang kompeten untuk berbicara tentang Kurikulum 2013.
“Sebenarnya
Narasumber kita ini ke Pontianak sedang melaksanakan tugas dari Badan
Litbang dan Diklat Kemenag RI untuk melakukan pengumpulan data lapangan
kegiatan evaluasi bantuan KKG/MGMP PAI tahun 2014. Tapi karena ada waktu luang, beliau menawarkan diri untuk berbagi ilmu dengan Bapak/Ibu Guru PAI di Kota Pontianak,” kata Hanafi dihadapan Guru PAI ketika membuka acara.
Setelah
memberikan sambutan sebagai pengantar membuka acara, kemudian Ahmad
Hanafi menyerahkan waktu sepenuhnya kepada Siti Khadijah, MA. Sebelum
mengakhiri sambutannya, Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan
Pontianak ini mengingatkan kepada seluruh Guru PAI yang hadir untuk mengikuti dengan serius materi yang akan disampaikan narasumber.
“Mumpung
kita kedatangan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya, silahkan
Bapak/Ibu bertanya sepuasnya tentang hal-hal yang mungkin ada yang belum
dipahami tentang kurikulum 2013,” saran Hanafi.
Setelah dipersilahkan,
Siti Khadijah pun langsung menyapa seluruh peserta dengan ramah. Kemudian
beliau meminta seluruh peserta untuk berdiri guna melaksanakan senam
anti struk dan senam jari. Senam tersebut berguna untuk melancarkan
peredaran darah agar tidak mudah lelah dan tegang. Serta diharapkan
mampu berpikir cerdas dan kreatif.
Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi Optimalisasi Motivasi dan Etos Kerja Untuk Menjadi Guru PAI Profesional. Siti Khadijah mencoba membuka wawasan peserta yang seluruhnya adalah Guru PAI dengan melontarkan pertanyaan, “Tahukah Bapak/Ibu sekalian, apa saja kritik pada PAI selama ini ?,” tanyanya kepada seluruh peserta.
Kandidat Doktor UNJ Jakarta ini kemudian memaparkan secara singkat bahwa diantara kritik pada PAI adalah bahwa PAI lebih terkonsentrasi pada persoalan-persoalan teoretis keagamaan yang bersifat kognitif semata. Kurang
fokus pada bagaimana mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi
“makna” dan “nilai” yang diinternalisasikan dalam diri siswa.
Selanjutnya Metodologi PAI yang mayoritas masih konvensional-tradisional dan monoton, katanya.
Selain itu, Siti Khadijah juga menambahkan bahwa Guru PAI lebih bernuansa guru spiritual/moral, dan kurang diimbangi dengan nuansa intelektual dan professional. Kemudian dia mencontohkan, kalau Guru PAI
itu biasanya identik dengan pembaca do’a dan hal-hal yang berbau islami
lainnya. Dan jarang ditunjuk untuk jabatan-jabatan yang bersifat
intelektual, katanya disambut gelak tawa peserta.
Kemudian, yang juga
mejadi kritik pada PAI selama ini adalah suasana hubungan antara GPAI dan siswa lebih berperspektif doktriner. Kurang
tercipta suasana hubungan kritis-dinamis yang dapat berimplikasi dan
berkonsentrasi pada peningkatan daya kreativitas, etos ilmu dan etos
kerja/amal, paparnya panjang lebar. Beliau juga memberikan beberapa
contoh tentang bagaimana penataan ruang kelas, Ragam Model Pembelajaran,
contoh pembelajaran saintifik pada sujud, dan beberapa kisah inspiratif
yang bisa diterapkan dan dijadikan inspirasi untuk bahan ajar kurikulum
2013 PAI.
Walau
berpuasa, seluruh peserta tampak penuh semangat mengikuti kegiatan
tersebut. Dari awal sampai kegiatan berakhir, tidak seorang pun peserta
yang beranjak dari tempat duduknya. Karena memang materi tersebut
benar-benar menjadi magnet dan mampu memberikan inspirasi bagi semua
guru PAI yang hadir.
Acara dimulai pukul 08.30 sampai 12.00 WIB. Diikuti sekitar 70 Guru PAI se Kota Pontianak. Dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan sesi foto bersama peserta dan narasumber.*(Sumi/Ptk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar