Kamis, 29 Mei 2014

TAHUN 2014, PENDAFTARAN SERTIFIKASI GURU PAI DENGAN AP2SG

Kamis, 29 Mei 2014 –www.kalbar.kemenag.go.id


Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini usulan calon peserta sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) sudah menggunakan Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Aplikasi ini baru diperkenalkan dan langsung diterapkan untuk pengusulan calon peserta sertifikasi Guru PAI Kemenag Kota Pontianak tahun 2014. 

Seperti terlihat di Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak, Rabu (28/5/2014), operator AP2SG, Shalahuddin Marta Yusra, sedang menginput data Guru PAI yang mengusulkan sertifikasi tahun 2014. Shalahuddin yang baru mengikuti pelatihan AP2SG di Aula Kanwil Kemenag Kalbar, 26 Mei 2014 yang lalu, terlihat serius dan teliti memasukkan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) di aplikasi. 

“Mulai tahun 2014, pengusulan sertifikasi tidak cukup dengan berkas saja. Tapi juga harus melalui aplikasi AP2SG. Aplikasi ini memang baru diperkenalkan kepada kita di Kemenag. Setelah dilatih beberapa hari yang lalu di Kanwil, kita langsung diminta menerapkan aplikasi ini,” kata Shalahuddin di sela-sela kesibukannya menginput data Guru PAI.

Lebih lanjut Pelaksana Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak ini menjelaskan bahwa awalnya aplikasi ini terkesan ribet. Tapi sebenarnya lebih praktis. Dengan aplikasi AP2SG, bagi guru yang belum memenuhi syarat akan langsung ditolak oleh aplikasi ini. Misalnya masa kerja guru yang bersangkutan belum delapan tahun, di layar monitor akan langsung menampilkan tulisan ‘tidak layak’. 

“Kalau terjadi hal demikian, artinya guru yang bersangkutan harus segera meng-update NUPTK nya di PADAMU NEGERI kalau memang terjadi kesalahan pada saat menginput masa kerjanya menjadi guru. Setelah itu baru NUPTK nya diverifikasi ke dinas pendidikan,” jelas Shalahuddin.  

NUPTK merupakan kode identitas unik yang terdiri dari 16 digit angka. Diberikan kepada seluruh pendidik (Guru) dan tenaga kependidikan (staf) di seluruh satuan pendidikan (sekolah) di Indonesia.

Sedangkan PADAMU NEGERI (Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan layanan sistem informasi terpadu online yang meliputi: Evaluasi Diri Sekolah (EDS), NUPTK, Sertifikasi PTK, dan Diklat PTK. PADAMU NEGERI dibangun oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan-Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP).*(Sumi/Ptk).

KEMENAG SIAPKAN SAYEMBARA PAI BERBASIS ICT

Selasa, 27 Mei 2014 –www.kemenag.go.id


Jakarta (Pinmas) —- Dalam rangka meningkatkan kualitas implementasi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Direktorat PAI Kemenag menyiapkan sayembara pembuatan media pembelajaran PAI berbasis Information and Communication Technology (ICT).

“Kami siapkan sayembara PAI berbasis ICT untuk menunjang peningkatan kualitas implementasi kurikulum 2013,” tegas Direktur Pendidikan Agama Islam Amin Haedari ketika ditemui dikantornya, Senin (26/05).

Menurut Amin, kualitas pembelajaran menjadi hal yang sangat penting, termasuk dalam konteks implementasi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran PAI. Direktorat PAI sudah menyiapkan 62 tema untuk sayembara PAI berbasis ICT. Sayembara itu diperuntukkan bagi pembelajaran PAI di TK (10 tema), SD Kelas 1 dan 4 (21 tema), SMP Kelas 7 (13 tema), dan SMA/SMK Kelas 10 (9 tema).

Amin menjelaskan, tujuan sayembara ini adalah untuk memenuhi “ruang kosong” dalam rangka pembelajaran saintifik yang amat diperlukan guru. Selama ini guru PAI kesulitan mempraktikkan pembelajaran saintifik, di mana membutuhkan adanya tayangan video yang bisa diamati secara langsung oleh siswa.

Penyelenggaraan sayembara yang diperuntukan bagi guru TK serta guru PAI SD, SMP, SMA, dan SMK ini akan mulai disosialisasikan pada awal Juni 2014. Adapun penerimaan dokumennya direncanakan akan mulai dilakukan pada awal Oktober 2014. Pedoman terkait ini sedang dalam tahap penyempurnaan dan akan segera diselesaikan agar bisa segera disosialisasikan kepada para guru PAI. Direktorat PAI terus melakukan persiapan penerapan kurikulum 2013 mata pelajaran PAI sejak tahun 2013. Persiapan itu antara lain dengan merekrut dan melatih 405 instruktur nasional dan penyiapan sayembara PAI berbasis ICT.

Selain itu, lanjut Amin, direktorat yang dipimpinnya juga sedang menuntaskan pedoman operasional pelaksanaan kurikulum 2013 PAI. Pedoman ini nantinya yang akan menjadi guidence bagi guru PAI, baik dalam bimtek ataupun dalam keseharian praktik kurikulum di sekolah.

“Pedoman itu terdiri dari pedoman umum, model-model pembelajaran, pendekatan saintifik, penyusunan RPP, penilaian otentik, dan panduan remidial dan pengayaan,” terang Amin.

Untuk memastikan bahwa kurikulum 2013 bisa dilaksanakan dengan baik dan benar, Direktorat PAI juga melakukan pendampingan. Bagaimana teknisnya,  Amin menjelaskan bahwa Direktorat PAI akan menugaskan para instruktur nasional terpilih untuk memonitor ke sekolah-sekolah agar dapat mengidentifikasi kesulitan para guru dalam implementasi kurikulum sekaligus mendiskusikan solusianya.

“Guru-guru dikumpulkan untuk diberikan penguatan/perbaikan untuk menyelesaikan kesulitan tersebut,” jelas Amin.

Dengan program-program yang disiapkan Direktorat PAI, Amin berharap hal itu akan memudahkan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 PAI sehingga keberhasilan implementasi kurikulum dapat terukur dengan jelas. (ah/mkd/mkd)

TAHUN INI PENENTU KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAI

Senin, 26 Mei 2014 – www.kemenag.go.id


Jakarta (Pinmas) —- Tahun 2014 merupakan penentu berhasil tidaknya implementasi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti. Sebab, di tahun inilah semua yang menyangkut tanggung jawab Kemenag dalam implementasi kurikulum 2013 PAI disiapkan.

“2014 tahun yang menentukan. Karena semua persiapan implementasi kurikulum 2013 PAI dilakukan, mulai dari bimbingan teknis (bimtek), penyiapan media pembelajaran, penyusunan pedoman operasional, hingga pendampingan,” demikian penegasan Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amin Haedari kepada Pinmas saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (26/05).

Amin menjelaskan bahwa kurikulum 2013 PAI pada sekolah dilaksanakan secara bersama-sama dengan mata pelajaran lain di sekolah-sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013 yang ditunjuk Kemendikbud. Sejak tahun lalu, Pemerintah telah menetapkan 6.329 sekolah sebagai sasaran implemetasi kurikulum 2013. Rinciannya, 2.598 SD, 1.437 SMP, 1.267 SMA, dan 1.027 SMK. Selain itu, pelaksanaan kurikulum itu juga bertahap, kelas 1 dan 4 SD, Kelas 7 SMP, dan Kelas 10 SMA/SMK.

Dalam pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 PAI ini, lanjut Amin, Kementerian Agama berbagi tugas dengan Kemendikbud. “Kemenag bertanggungjawab bimteknya, sementara Kemendikbud berkewajiban menyediakan buku siswa dan buku guru,” terang Amin.

Dikatakan Amin bahwa pada tahun 2013, Direktorat yang dipimpinnya telah menempuh tiga tahapan persiapan implementasi kurikulum 2013 PAI. Ketiga tahapan persiapan itu adalah mempersiapkan instruktur, melakukan bimtek pada sekolah sasaran, dan memperluas cakupan bimtek.
“Direktorat telah melatih 405 instruktur nasional, baik dari unsur Guru PAI, Pengawas PAI maupun Dosen PTAI,” jelas Amin.

“405 instruktur nasional inilah yang melatih bimtek Guru PAI pada sekolah-sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013. Tidak hanya itu, cakupan bimtek juga diperluas lagi hingga dapat melatih 60.000 Guru PAI yang tersebar di seluruh Indonesia,” tegas Amin.

Untuk tahun 2014, Amin menjelaskan, implementasi kurikulum 2013 PAI dimulai dengan melakukan evaluasi pelaksanaan bimtek kurikulum PAI. Hasil evaluasi menunjukan bahwa guru-guru ternyata masih menemukan kesulitan dalam menyusun RPP, mempraktikkan pembelajaran saintifik, dan penilaian otentik.

“Evaluasi ini tidak berbeda dengan temuan Wapres RI Budiono saat melakukan monitoring kurikulum 2013 di Jakarta beberapa waktu lalu,” tambah Amin.

Menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut, Direktorat PAI melakukan lima langkah, yaitu: refreshment 405 instruktur nasional, percepatan bimtek kurikulum, pembuatan media pembelajaran PAI Kurikulum 2013 PAI berbasis ICT, penyusunan pedoman operasional kurikulum, dan pendampingan.  Refresment instruktur dititikberatkan pada RPP, pendalaman pembelajaran saintifik dan penilaian otentik. “Instruktur nasional harus di-refresh selama 72 jpl,” tutur Amin.

Dikatakan Amin bahwa instruktur nasional inilah yang akan ditugaskan untuk melatih Guru PAI dalam bimtek kurikulum 2013 PAI, baik yang diselenggarakan oleh Pusat dan Daerah. Kemenag Pusat melalui Direktorat PAI akan melatih 7.320 orang, sedangkan Kanwil/Kantor Kemenag Kabupaten/Kota kebagian melatih sebanyak 44.000 GPAI.

“Bimtek kurikulum 2013 PAI ini menjadi program prioritas nasional dan tagihan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau UKP4,” pungkas Amin. (ah/mkd/mkd)

ARTIKEL: BERSABAR DAN BERSYUKUR ITU INDAH

Oleh : Sumiati. J, S.Sos.I., M.Si*


Hidup ini seharusnya selalu berada di antara dua hal. Yakni bersabar dan bersyukur. Bersabar dalam ujian dan bersyukur dalam kenikmatan. Artinya, bersabarlah kita saat ditimpa kesusahan, dan bersyukurlah selalu saat kita diberi kenikmatan. 

Dua Kata ini bila diiringi dengan ketekunan dan kerja keras, Insya Allah akan membuat hidup kita menjadi indah (sukses). Karena Allah tidak akan mungkin membiarkan hamba-hamba-Nya yang selalu bersabar dan bersyukur serta selalu tetap berusaha. Insya Allah…

Saya jadi teringat dengan curhat seorang sahabat yang saat ini mungkin hidupnya sedang diuji Allah. Sebut saja Ahmad (bukan nama sebenarnya). Beberapa hari yang lalu dia datang bersama istrinya ke rumah kami, menceritakan musibah yang dialaminya. Usahanya nyaris bangkrut. Hingga keadaan ekonomi keluarganya pun ikut prihatin. Ahmad yang dulunya menjadi tulang punggung keluarga, kini tidak bisa berbuat banyak. Untunglah istrinya juga memiliki usaha. Walaupun hanya kecil-kecilan. Tapi cukuplah untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.
Meskipun tidak bisa lagi membeli apa saja yang diinginkan seperti waktu usahanya masih jaya. 

Sebenarnya, dulu Ahmad hidup serba kekurangan. Dia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Berkat usaha dan kerja kerasnya, akhirnya dia diberi keluasan rezeki oleh Allah hingga dia menjadi seorang yang boleh dibilang berada. Anak dan istrinya hidup serba berkecukupan. Bahkan di keluarga besarnya, Ahmad menjadi satu-satunya yang berhasil dan membanggakan seluruh keluarganya. 

Selain berada, Ahmad termasuk tipe orang yang suka membantu/menolong orang lain. Setiap ada masalah keuangan di keluarga besarnya, dia menjadi orang pertama yang dimintai bantuan keluarganya. Bahkan teman-teman kuliahnya pun terkadang datang kepadanya untuk meminjam uang. Meskipun terkadang ada yang lupa membayar/mengembalikan uang pinjamannya. 

Kini usahanya nyaris bangkrut. Dia gelisah dan bingung, bagaimana harus menceritakan kepada keluarga besarnya kalau usahanya saat ini sedang bermasalah. Mau pinjam uang kepada keluarganya, itu tidak mungkin. Karena selama ini, dialah yang selalu meminjamkan uang kepada mereka semua.
Untunglah di saat usaha Ahmad sedang terpuruk, istrinya selalu menyemangatinya. Selalu menghiburnya untuk selalu bersabar dan tetap optimis berusaha. 

“Karena dulupun kita juga pernah hidup susah. Kalaupun sekarang kembali susah, rasanya tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan diri,” hibur istrinya kepada Ahmad.

Sebagai sahabat, saya terenyuh mendengar ceritanya. Saya sangat paham apa yang dirasakan Ahmad saat ini. Memang tidak mudah untuk menjalani hari-hari ke depan yang mungkin akan lebih menyulitkan. Sebagai seorang istri, saya pun bisa merasakan apa yang dirasakan istri Ahmad. Mungkin dia bisa berkata dengan tegar untuk menghibur suaminya. Tapi saya yakin, sesungguhnya diapun gundah menghadapi masalah keuangan keluarganya. 

Bagaimanapun perasaan mereka saat ini, sebagai sahabat saya hanya menyarankan untuk selalu bersabar dan bersyukur kepada Allah atas nikmat yang masih diberikan Allah kepadanya saat ini. Karena nikmat itu tidak hanya berupa uang dan harta benda. Tapi juga nikmat kehidupan dan kesehatan yang diberikan Allah kepada kita. Serta udara yang kita hirup secara gratis, dan semua anggota tubuh yang kita miliki secara lengkap. Itu semua merupakan nikmat yang semestinya harus selalu kita syukuri.

Rasulullah bersabda, “Aku bangga dengan seorang muslim, jika menimpa kepadanya suatu musibah ia ikhlas dan bersabar. Jika mendapatkan kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur. Sesungguhnya muslim itu pada segala aktivitasnya selalu akan mendapatkan pahala dari Allah sekalipun pada sesuap nasi yang ia masukkan ke dalam mulutnya.” (HR Imam Baihaqi dari Sa’ad). 

Sabar secara etimologi berarti menahan dan mengekang. Secara terminologis sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah. Dalam Ensiklopedi Islam dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan sabar adalah menahan diri dari suatu penderitaan, baik dalam sesuatu yang tidak diingini maupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. Imam Al-ghazali mengatakan bahwa sabar adalah suatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya atas dorongan ajaran Islam. Barang siapa yang dapat menundukkan dorongan hawa nafsu secara terus menerus maka orang tersebut termasuk golongan orang yang sabar.

Sementara kata “syukur” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia antara lain diartikan sebagai rasa terima kasih kepada Allah. Sedangkan menurut Ar-Raghib Al-Isfahani salah seorang yang dikenal sebagai pakar bahasa Al-Quran menulis dalam Al-Mufradat fi Gharib Al-Quran, mengandung arti “gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan.” Kata ini menurut sementara ulama berasal dari kata “syakara” yang berarti “membuka”, sehingga ia merupakan lawan dari kata “kafara” (kufur) yang berarti menutup (salah satu artinya adalah) melupakan nikmat dan menutup-nutupinya.

Bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah, hendaknya selalu membasahi lisan kita setiap hari. Bersyukur atas semua nikmat yang kita raih setiap waktu. Karena sebagai manusia sudah sepantasnya kita harus selalu bersyukur dengan apa pun yang kita miliki hari ini. Seperti janji Allah di dalam surah Ibrahim ayat 7, yang artinya, sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu ingkar (kufur), maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih. Na’uzubillah summa na’uzubillah. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang selalu bersyukur. 

Bersabar dan bersyukur dalam keadaan senang mungkin akan lebih mudah. Tapi bagaimana kita bisa bersabar dan bersyukur dalam keadaan kesusahan dan kesulitan ekonomi?

Memang tidak mudah untuk bersabar dan bersyukur di kala manusia diuji Allah dengan kesusahan hidup. Tapi percayalah, Allah lebih mengetahui siapa hamba-hambanya yang pantas mendapat ujian untuk meningkatkan derajat kemanusiaannya di sisi Allah. Siapa pun yang lulus dan mampu melewati ujian tersebut, maka Insya Allah dia akan menjadi manusia pilihan Allah yang layak untuk mendapat tiket ke syurganya Allah SWT

Terlepas dari cerita keluarga Ahmad, terkadang manusia suka lupa untuk bersyukur kepada Allah di kala senang. Di saat diberikan Allah rezeki berlimpah, mereka selalu lupa untuk berbagi kepada sesama. Berpoya-poya dengan rezki yang dititipkan Allah. Tanpa peduli kepada teman, keluarga dan tetangga yang hidupnya serba susah dan kekurangan. 

Setelah diuji Allah dengan kesulitan hidup, barulah mereka sadar bahwa betapa tidak enaknya menjadi orang susah. Barulah mereka tahu bahwa sesungguhnya harta yang dimilikinya hanyalah titipan Allah yang tidak akan kekal selamanya. Penyesalan memang terkadang datangnya belakangan. Tapi yakinlah, selalu ada jalan dan kesempatan untuk siapa saja yang dengan tulus mau berubah, sebelum ajal datang menjemput. 

Ketahuilah wahai saudaraku, hidup ini bagai roda yang selalu berputar. Terkadang di atas, terkadang di bawah. Ibarat kehidupan, terkadang senang terkadang susah. Sekali waktu kita dititipi uang dan harta berlimpah, tetapi di lain waktu bisa saja harta dan uang yang kita miliki akan sirnah. Tidak perlu kita risau dan galau. Itu semua sudah menjadi hukum alam. Yang penting bagaimana kita menyikapinya. Selalu berbaik sangkalah kepada Allah. Karena Allah itu maha baik.

Sekali lagi saya katakan, bersabarlah selalu di saat kita ditimpa kesusahan, dan bersyukurlah selalu saat kita diberi kenikmatan. Ingatlah, jika kita diuji dengan kesusahan, maka jangan pernah kita lari dari mengingat Allah. Tetap dekatkan diri kepada Allah. Berdo’a dan memintalah kepada-Nya sembari tetap berusaha. Insya Allah segala kesulitan itu akan segera berlalu. Hanya tinggal menunggu kapan waktu yang tepat. Percayalah, Allah pasti lebih mengetahui kapan waktu itu tiba. 

Jika kita mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap apa pun yang menimpa kita hari ini, Insya Allah kita akan menjadi manusia yang lebih bijak dan selalu bersabar dan bersyukur dalam setiap keadaan. Hingga pada akhirnya semuanya akan indah pada waktunya. 

Rasa syukur bisa kita wujudkan dengan beberapa cara. Antara lain bersyukur dengan hati dan perasaan, yakni merasa puas dengan apa yang kita miliki. Selanjutnya bersyukur dengan lisan, yakni dengan mengakui anugerah dan memuji pemberian Allah kepada kita, dengan tidak lupa mengucapkan Alhamdulillah untuk setiap kebaikan yang kita terima. Kemudian bersyukur dengan perbuatan dan bersyukur dengan harta benda yang kita miliki, yakni dengan tidak lupa memanfaatkan anugerah rezeki yang kita peroleh tersebut untuk bebagi kepada sesama yang membutuhkan pertolongan. 

Akhirya, mari kita saling mengingatkan untuk tetap bersabar dalam segala kesulitan yang kita hadapi, dan selalu bersyukur atas setiap hal yang dihadirkan dalam hidup kita. Semoga tulisan ini bisa menjadi renungan untuk kita semua. Dan semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang selalu bersabar dan bersyukur kepada Allah di setiap waktu dan kesempatan. Amien…* 

*Penulis adalah Pelaksana Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kemenag Kota Pontianak

Sabtu, 24 Mei 2014

PENDATAAN GURU PAI SMK SE KOTA PONTIANAK

Jumat, 23 Mei 2014


Menindaklanjuti kegiatan Pengembangan SDM Operator Education Management Information System (EMIS) PAIS Kemenag Kota Pontianak beberapa waktu lalu, Pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP-PAI) SMK Kota Pontianak melakukan pendataan terhadap Guru PAI SMK. Pendataan dilakukan kepada Guru PNS dan Non PNS se Kota Pontianak sampai 25 Mei 2014.
“Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Pengembangan SDM Operator Emis PAIS Kemenag Kota Pontianak 13 Mei 2014 yang lalu, kami berinisiatif melakukan pendataan dengan mengirim surat secara resmi kepada Guru PAI SMK se Kota Pontianak. Surat tersebut dilampiri dengan blanko isian yang harus segera diserahkan kembali paling lama 25 Mei,” kata Ketua MGMP-PAI SMK Kota Pontianak, Drs. Syarif A. Rahmanul Hakim, MA di Kemenag Kota Pontianak, Rabu (21/5).
Lebih lanjut guru SMK Negeri 4 Pontianak ini mengatakan bahwa pendataan dilakukan untuk keperluan pengisian data EMIS yang harus segera dilengkapi guna keakuratan data Guru PAI SMK. Data tersebut juga diperlukan untuk pengusulan pembayaran tunjangan sertifikasi Guru PAI yang bersangkutan. “Mengingat pentingnya pendataan ini, kami harapkan kerja sama Bapak/Ibu Guru PAI SMK untuk segera mengisi blanko yang sudah kami edarkan dan segera menyerahkannya kembali kepada kami sesuai waktu yang telah ditentukan.
Agar data tersebut bisa segera kami input,” harapnya. Ketua MGMP-PAI SMK Kota Pontianak ini juga mengatakan bahwa bagi Guru PAI SMK yang belum menerima blanko data emis, boleh memperbanyak dari teman-teman yang sudah menerima, katanya ramah. Blanko isian data emis dikirim bersamaan dengan surat Nomor :15/MGMP-PAI SMK/V/2014 tanggal 19 Mei 2014. Surat yang ditandatangani Ketua MGMP-PAI SMK dan Kepala Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si tersebut berisi permintaan data tentang identitas sekolah dan data Guru PAI yang bersangkutan.*(Sumi/Ptk)

316 GURU PAI KOTA PONTIANAK TERIMA TUNJANGAN SERTIFIKASI

Jumat, 23 Mei 2014 - www.kalbar.kemenag.go.id


Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak telah melakukan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) atau tunjangan sertifikasi kepada 316 Guru PAI Kota Pontianak. Pembayaran dilakukan selama tiga bulan. Yakni periode Januari sampai Maret 2014. Selanjutnya Guru PAI diminta untuk menyiapkan beberapa persyaratan guna memperlancar proses pencairan berikutnya.
“Seperti diketahui, untuk tahun 2014 TPG PAI dibayarkan setiap tiga bulan melalui DIPA Kantor Kemenag Kota Pontianak. Pembayaran dilakukan secara langsung ke rekening Guru PAI yang bersangkutan,” ujar Kepala Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si, di ruang kerjanya Rabu (21/5).
Hanafi juga menjelaskan bahwa Guru PAI yang dibayar TPG nya adalah yang sudah memiliki NRG (Nomor Registrasi Guru). Bagi yang belum memiliki NRG seperti yang baru lulus tahun 2013, harap bersabar. Karena itu memang syarat utama untuk pembayaran tunjangan sertifikasi. Untuk pencairan TPG periode April sampai Juni 2014, Seksi PAI sudah mengeluarkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Guru PAI.
“Persyaratan pencairan untuk periode April sampai Juni 2014 bisa dibaca di papan pengumuman Seksi PAI. Atau bisa dibaca di Blog : paikotapontianak.blogspot.com,” jelas Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini.
Adapun persyaratan yang harus disiapkan Guru PAI adalah melampirkan Fakta Integritas bermaterai Rp. 6.000,-, Surat Keterangan Melaksanakan Tugas (SKMT), foto copy SK Pembagian Tugas dari Satminkal, foto copy SK Kegiatan Ekstra Kurikuler (ekskul) bagi yang melaksanakan ekskul, foto copy Program Semester Genap tahun pelajaran 2013-2014, foto copy RPP terpilih (semester genap berjalan), foto copy Analisis Hasil Belajar Siswa (semester genap berjalan), laporan hasil supervisi pengawas (semester genap berjalan) serta laporan bulanan Periode Januari sampai Juni 2014.
Selain itu, Guru PAI juga diminta melampirkan Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK), foto copy Sertifikat Pendidik Profesional dilegalisir LPTK yang menerbitkan, foto copy SK NRG, foto copy SK kenaikan pangkat terakhir yang dilegalisir, SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) terakhir, Daftar Gaji Bulan Juni 2014, foto copy NUPTK dan NPWP, serta foto copy Rekening BRI yang dipastikan aktif sampai Bulan Juli 2014.
Semua berkas tersebut disiapkan satu rangkap dan dimasukkan dalam map kertas berwarna. Untuk tingkat SD, map kuning untuk Kecamatan Pontianak Barat dan Kota; map biru untuk Kecamatan Pontianak Timur dan Utara; map putih untuk kecamatan Pontianak Selatan dan Tenggara. Sedangkan untuk tingkat SMP map hijau, dan map merah untuk SMK dan SMA.

Semua persyaratan tersebut diserahkan ke Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak paling lama 17 Juni 2014. Untuk info lebih lanjut, silahkan datang langsung ke Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Jalan Zainuddin Nomor 4 Pontianak.

“Jika ada hal-hal yang belum jelas, silahkan bertanya langsung ke Seksi PAI, Insya Allah kami siap membantu Bapak/Ibu Guru,” ujar Mantan Kasi. Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Pontianak ini ramah.*(Sumi/Ptk)

Rabu, 21 Mei 2014

SYARAT PENCAIRAN TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU PAI KOTA PONTIANAK PERIODE APRIL S/D JUNI 2014



Guna memperlancar proses pencairan Tunjangan Profesi/Sertifikasi Periode April s.d Juni 2014 kepada Guru PAI PNS yang pembayaran Tunjangan Profesinya melalui Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak diharapkan untuk mempersiapkan persyaratan sbb:

1.       Fakta Integritas Guru Bermaterai Rp. 6.000,- (periode Januari s/d Juni 2014, tertanggal 27 Juni 2014).
2.  Asli Surat Keterangan Melaksanakan Tugas (SKMT) Periode April s.d Juni 2014, tertanggal 16 Juni 2014, ditandatangani Kepala Satminkal dan diketahui oleh Pengawas.
3.        Foto Copy SK Pembagian tugas Semester Genap dari Satminkal (dilegalisir).
4.        Foto Copy SK Kegiatan ekstrakurikuler bagi guru yang melaksanakan kegiatan ekskul (dilegalisir).
5.        Foto Copy Program Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014 (di legalisir Kepala Sekolah).
6.        Foto Copy RPP 1 (satu) SK-KD terpilih  (semester genap berjalan).
7.        Foto Copy Analisis Hasil Belajar Siswa (semester genap berjalan).
8.        Laporan hasil Supervisi Pengawas (semester genap berjalan).
9.        Laporan Bulanan Periode Januari s.d Juni 2014.
10.   Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK) Periode April s.d Juni 2014, tertanggal 30 Juni 2014, ditandatangani Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak.
11.    Foto Copy Sertifikat Pendidik Profesional dilegalisir LPTK yang menerbitkan.
12.    Foto Copy SK NRG yang dikeluarkan Dirjen Pendidikan Agama Islam (dilegalisir Seksi PAI).
13.    Foto Copy SK terakhir atau SK Kenaikan Pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat berwenang.
14.    Foto Copy SK KGB (Kenaikan Gaji Berkala) yang terakhir.
15.    Daftar Gaji bulan Juni 2014.
16.    Foto Copy NUPTK
17.    Foto Copy NPWP
18.    Foto Copy Rekening BRI yang dipastikan aktif sampai bulan Juli 2014.

                   Masing-masing 1 (satu) rangkap, disusun sesuai urutan dan masukkan dalam map kertas berwarna sbb:
a.    SD                    : Kuning (Barat dan Kota), Biru (Timur dan Utara), Putih (Selatan dan Tenggara)
b.    SMP                : Hijau     
c.    SMA/SMK    : Merah Tua         
                  
Semua persyaratan tersebut di atas diserahkan kepada Seksi Pendidikan Agama Islam mulai tanggal 16 Mei 2014 dan paling lambat  berkas diserahkan tanggal 17 Juni 2014. Bagi guru yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut diatas, proses pencairan tunjangan profesinya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.


Pontianak, 09 Mei 2014

An. Kepala
Kasi. Pendidikan Agama Islam

Ttd 


Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si
NIP.19690920 199603 1 003

Catatan:
Bagi guru yang kekurangan JTM minimal dan harus mengajar di luar satminkal, lampirkan:
1.    Copy SK Pembagian Tugas di Satminkal minimal mengajar 6 JTM/Minggu (dilegalisir Kepala Satminkal)
2.    Salinan Surat permohonan kepada Satminkal untuk mengajar di Satpendik lain
3.    Surat izin dari Kepala Satminkal untuk mengajar di Satpendik lain
4.    Copy SK Pembagian Tugas di Satpendik lain (dilegalisir Kepala Satminkal)

Selasa, 13 Mei 2014

PENGEMBANGAN SDM OPERATOR EMIS PAIS KOTA PONTIANAK TAHUN 2014

***Data Akurat sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan


Data dan informasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan. Oleh karena itu data harus akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan. EMIS merupakan suatu sistem manajemen pendukung yang berfungsi sebagai penyedia data yang akurat dan valid. Jika tanpa ada dukungan data yang akurat, maka kebijakan yang diambil oleh suatu institusi akan menjadi sia-sia.
Pernyataan tersebut disampaikan kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si dalam laporannya pada acara pembukaan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Operator EMIS PAIS. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kemenag Kota Pontianak, Selasa (13/5/2014).
Lebih lanjut beliau mengatakan, setiap praktisi pendidikan di lingkungan Kemenag bila mendengar kata EMIS, maka identik dengan pengisian data. Saat ini penyampaian data dan informasi di lingkungan Kementerian Agama dituntut cepat dan akurat. Sehingga proses pengambilan keputusan strategis tidak akan terganggu. Hal inilah yang mendorong Kementerian Agama membangun suatu sistem manajemen pendidikan yang kemudian dinamakan Education Management Information System (EMIS).
“Kegiatan Pengembangan SDM Operator EMIS Pendidikan Agama Islam ini sangat penting bagi operator dalam pengelolaan data, agar kualitas data Pendidikan Agama Islam menjadi akurat dan valid. Kendala Utama dalam pengelolaan data adalah SDM. Oleh karena itu, kita dituntut agar selalu meningkatkan kemampuan personal dalam pengelolaan data yang berbasis IT,” katanya.
Dasar kegiatan Pengembangan SDM Operator EMIS Pendidikan Agama Islam adalah Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kemudian Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: SE/DJ-I/PP.00.9/63/2013 tentang kebijakan pendataan Pendidikan Islam satu pintu melalui Education Management Information System (EMIS). Serta Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak Nomor: 47 Tahun 2014 tanggal 10 April 2014 tentang Penetapan Panitia Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan SDM Operator EMIS PAIS Tahun 2014.
Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini juga menyampaikan bahwa tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan SDM dalam hal ini tenaga Operator EMIS PAIS dengan didukung data yang valid. Selain itu meningkatkan layanan data PAIS dan penyampaian informasi secara internal dan eksternal. Serta meningkatkan wawasan kepada pengelola data, sehingga data dan informasi dapat diakses secara cepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak yang diwakili oleh Pelaksana Harian Kepala Kantor Kemenag, H. Abdulbar, S.Ag. Serta dihadiri Kepala Seksi dan Penyelenggara di lingkungan Kemenag Kota Pontianak. Dalam sambutannya Abdulbar mengatakan bahwa EMIS sebenarnya bukan barang baru lagi.
Namun pelaksanaannya terkendala beberapa hal. Antara lain adalah operator dalam hal ini SDM-nya serta sarana dan prasarana. Beliau juga menegaskan bahwa EMIS merupakan salah satu hal yang sangat vital. Karena EMIS sebagai acuan untuk usulan program jangka panjang. Selain Aplikasi EMIS, di Pendis itu juga ada E-MPA (Elektronik Monitoring Pelaksanaan Anggaran). Untuk pertanggungjawaban kedua aplikasi tersebut tentu perlu data yang akurat dan valid.
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yang tidak diragukan lagi kualitas keilmuannya. Yakni Drs. Tukiman, M.Si (Kepala Seksi Sistem Informasi Kanwil Kemenag Kalbar), H. Abdulbar, S.Ag dan Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si yang dibantu Operator EMIS Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Shalahuddin Marta Yusra dalam Praktek Aplikasi EMIS. Seluruh peserta terlihat antusias dan begitu tekun mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Apa lagi pada sesi praktek Aplikasi EMIS. Setiap peserta berlomba-lomba untuk bisa membuka dan mencoba mengisi data EMIS mereka masing-masing. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat.
Rangkaian acara Pengembangan SDM Operator EMIS PAIS ditutup langsung Kepala Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak dan diakhiri dengan penyelesaian administrasi oleh panitia. Peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 17 orang. Terdiri dari Ketua dan pengurus MGMP PAI SMP/SMA/SMK, Ketua dan pengurus KKG PAI SD se Kota Pontianak (enam kecamatan), serta Staf/pelaksana Kelompok Kerja Pengawas Kantor Kemenag Kota Pontianak. Biaya kegiatan ini dibebankan pada DIPA Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, Nomor : 025.04.2.418675/2014 tanggal 05 Desember 2013.*(Sumi/Ptk)