Oleh: Sumiati. J, S.Sos.I., M.Si*
Rabu, 31 Desember 2014, 09:24 – Artikel - http://kalbar.kemenag.go.id
Tanpa terasa tahun 2014 akan
segera meninggalkan kita. Padahal rasanya baru kemarin merayakan tahun
baru. Waktu seakan begitu cepat berlalu. Tanpa ada seorang pun yang
sanggup memberhentikannya. Itulah fitrah kehidupan. Ada
yang datang dan ada pula yang pergi. Demikian halnya dengan pergantian
tahun 2014 ke 2015.
Pergantian tahun baru di satu sisi memang harus kita
syukuri. Namun di sisi lain, sebagai manusia hendaknya kita perlu
melakukan evaluasi terhadap waktu yang telah kita lewati. Apakah
kita telah memanfaatkan waktu yang telah berlalu tersebut dengan baik
dan bijak ataukah sebaliknya.
Berbagai cara biasanya dilakukan
masyarakat untuk menyambut perayaan tahun baru. Mulai dari barbeqiu
alias bakar daging, ikan, udang dan ayam sampai bakar jagung. Di
beberapa sudut kota biasanya ada panggung yang sengaja dibangun
masyarakat dengan suara musik yang nyaring dan memekakkan telinga untuk
sekedar menunjukkan eksistensinya sedang merayakan tahun baru. Bahkan
pemerintah Kota Pontianak tahun ini sengaja mendatangkan Grup Band
ternama “Kangen Band” untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Hal
tersebut bertujuan agar masyarakat tidak melakukan hal-hal negatif.
Merayakan pergantian tahun baru masehi sebenarnya sah-sah saja. Meskipun
tidak ada tuntunannya di dalam agama. Anggap saja perayaan menyambut
tahun baru sebagai wujud rasa syukur kita karena diberi kesempatan Yang
Maha Kuasa dengan umur panjang dan kesehatan. Akan tetapi perayaan
menyambut pergantian tahun tersebut harus dilakukan dengan bijak dan
positif.
Banyak jemaah masjid di
Pontianak yang menggelar doa bersama, zikir, dan tausiah. Mereka
melakukan introspeksi, merenung apakah tahun ini lebih baik dari tahun
sebelumnya. Bila banyak kekurangan atau banyak melakukan dosa, akan
diperbaiki di tahun baru. Tahun ini jarang beramal, di tahun baru harus
banyak beramal. Intinya harus ada
peningkatan amal maupun ibadah dari tahun ke tahun. Ada juga merayakan
dengan berkumpul bersama keluarga. Makan-makan, nyanyi, karaoke, atau
nonton dvd, dan sebagainya. Tujuannya mengakrabkan seluruh anggota
keluarga.
Namun, ada yang merayakan
tahun baru dengan melakukan hal-hal negatif dan mubazir. Hal-hal negatif
yang penulis maksudkan adalah melakukan pesta seks bebas, pesta
narkoba, pesta minuman keras (miras) dan sejenisnya. Kemudian pesta
kembang api yang menurut hemat penulis merupakan tindakan yang mubazir
dan kurang bermanfaat.
Selain itu,
merayakan tahun baru jangan sampai membuat kita terlena dan meninggalkan
kewajiban kita sebagai Muslim khususnya. Gara-gara ingin menyaksikan
kembang api yang menandai detik-detik pergantian tahun baru, sehingga
kita lupa menunaikan kewajiban solat isya. Bahkan
solat subuh pun menjadi terlewatkan karena kecapean dan bangun
kesiangan.
Berkaca dari kejadian yang sudah-sudah, perayaan tahun baru
sering dirayakan dengan keliru – meskipun masih ada pula masyarakat yang
melewati malam pergantian tahun tersebut dengan hal-hal positif. Terutama
oleh generasi muda kita. Banyak yang melakukan pesta seks bebas, pesta
miras, pesta narkoba, juga biasanya kebut-kebutan dengan kendaraan
bermotor sekelompok anak muda di jalan raya. Yang pada akhirnya
mengganggu pengguna jalan yang lain.
Harapan kita semua, hal-hal negatif
tersebut tidak terulang kembali di perayaan menyambut tahun 2015. Tentunya
harapan tersebut akan bisa terealisasi jika semua pihak ikut
bekerjasama memantau perayaan pergantian tahun tersebut. Pihak
kepolisian selaku aparat keamanan, Pemerintah Kota/Kecamatan dan
kelurahan, pejabat RT/RW, para orang tua yang memiliki anak remaja,
tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa bersama-sama ikut memantau
kegiatan yang dilakukan di lingkungan masing-masing.
Hal
yang terpenting adalah generasi muda itu sendiri harus memiliki
kesadaran tinggi agar tidak melakukan hal-hal negatif dan sejenisnya.
Jika semua pihak menyadari hal tersebut, perayaan tahun baru Insya Allah
akan lebih bermakna.
Selamat Tahun
Baru 2015. Semoga di tahun yang akan datang lebih baik dari tahun yang
telah kita lewati.*(Sumiati/Pelaksana Seksi Pendidikan Agama Islam
Kantor Kemenag Kota Pontianak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar