Kamis, 25 September 2014, 01:49 – Kemenag Kab/Kota Kalbar- www.kalbar.kemenag.go.id
Salah satu fase yang berperan kepada para remaja ialah masa SMA/SMK. Banyak pendapat yang menyatakan betapa berpengaruhnya masa tersebut terhadap pembentukan paradigma dasar pemikiran mereka. Karena
sejatinya masa pergolakan yang dialami remaja pada masa tersebut akan
membentuk pola pikir dasar.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala
Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si dalam acara pembukaan Pembinaan Rohani Islam (ROHIS) Bagi Siswa SMA/SMK se Kota Pontianak, Selasa (23/9/2014).
Lebih
lanjut Hanafi mengatakan, bila dicermati baik-baik, semua permasalahan
yang terjadi di Indonesia merupakan akibat lemahnya karakter masyarakat
bangsa ini. Rohis yang muncul di berbagai sekolah, terutama SMA/SMK
dapat menjadi solusi pembentukan karakter yang kuat serta peduli akan
kondisi bangsa.
“Guna membangun karakter remaja idaman, Rohis
menitikberatkan kegiatan-kegiatannya pada tiga sektor. Yakni, sektor
pembinaan, sektor organisasi dan sektor pengaplikasian,” tutur alumnus
Program Magister Ilmu Sosial Untan ini penuh semangat.
Dihadapan
para peserta dan undangan Hanafi melanjutkan, pembinaan merupakan hal
fundamental. Tidak dapat disangkal bahwa output yang sukses dihasilkan
dari proses pembinaan yang baik. Pembinaan di Rohis bertujuan untuk
membentuk karakter anak bangsa. Karakter yang dibentuk berlandaskan
pemahaman Islam yang baik, juga dapat diterapkan sebagai manfaat dalam
kehidupan nyata, tuturnya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kemenag
Kota Pontianak tersebut diikuti sebanyak 25 siswa/siswi SMA/SMK se Kota Pontianak. Acara
dibuka langsung Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far.
A, M.Si.
Dalam sambutan Kepala Kemenag, Beliau mengingatkan kepada
seluruh peserta khususnya, agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal
yang tidak baik. Serta tidak mudah untuk mengikuti
organisasi/ajaran/paham-paham yang tidak jelas dan radikal. Salah satu
contohnya organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang baru-baru ini cukup menghebohkan kita.
“Jadilah
generasi muda yang cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal
negatif. Serta mampu memilah mana yang baik dan harus diikuti. Karena
Allah tidak menyuruh kita menjadi malaikat. Tapi tidak pula jadi
syaithan. Yang sedang-sedang saja. Alias jadi manusia yang baik,”
katanya disambut gelak tawa hadirin.
Turut
hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Sub Bagian Tata Usaha, H.
Abdulbar, S.Ag; Ketua Kelompok Kerja Pengawas, M. Yusuf, S.Pd.I; serta
seluruh Kepala Seksi dan Penyelenggara di lingkungan Kemenag Kota
Pontianak.
Acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh
narasumber yang cukup kompeten. Antara lain Hayatunupus, S.Ag., M.Pd.
Beliau adalah Guru PAI Kemenag dan Waka Kesiswaan SMA Negeri 3 Pontianak.*(Sumi/Ptk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar