Rabu, 24 September 2014

ROHIS MENJADI SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

Kamis, 25 September 2014, 01:49 – Kemenag Kab/Kota Kalbar- www.kalbar.kemenag.go.id


Salah satu fase yang berperan kepada para remaja ialah masa SMA/SMK. Banyak pendapat yang menyatakan betapa berpengaruhnya masa tersebut terhadap pembentukan paradigma dasar pemikiran mereka. Karena sejatinya masa pergolakan yang dialami remaja pada masa tersebut akan membentuk pola pikir dasar. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si dalam acara pembukaan Pembinaan Rohani Islam (ROHIS) Bagi Siswa SMA/SMK se Kota Pontianak, Selasa (23/9/2014).

Lebih lanjut Hanafi mengatakan, bila dicermati baik-baik, semua permasalahan yang terjadi di Indonesia merupakan akibat lemahnya karakter masyarakat bangsa ini. Rohis yang muncul di berbagai sekolah, terutama SMA/SMK dapat menjadi solusi pembentukan karakter yang kuat serta peduli akan kondisi bangsa. 

“Guna membangun karakter remaja idaman, Rohis menitikberatkan kegiatan-kegiatannya pada tiga sektor. Yakni, sektor pembinaan, sektor organisasi dan sektor pengaplikasian,” tutur alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan ini penuh semangat.

Dihadapan para peserta dan undangan Hanafi melanjutkan, pembinaan merupakan hal fundamental. Tidak dapat disangkal bahwa output yang sukses dihasilkan dari proses pembinaan yang baik. Pembinaan di Rohis bertujuan untuk membentuk karakter anak bangsa. Karakter yang dibentuk berlandaskan pemahaman Islam yang baik, juga dapat diterapkan sebagai manfaat dalam kehidupan nyata, tuturnya. 

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kemenag Kota Pontianak tersebut diikuti sebanyak 25 siswa/siswi SMA/SMK se Kota Pontianak. Acara dibuka langsung Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far. A, M.Si. 

Dalam sambutan Kepala Kemenag, Beliau mengingatkan kepada seluruh peserta khususnya, agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik. Serta tidak mudah untuk mengikuti organisasi/ajaran/paham-paham yang tidak jelas dan radikal. Salah satu contohnya organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang baru-baru ini cukup menghebohkan kita.

“Jadilah generasi muda yang cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif. Serta mampu memilah mana yang baik dan harus diikuti. Karena Allah tidak menyuruh kita menjadi malaikat. Tapi tidak pula jadi syaithan. Yang sedang-sedang saja. Alias jadi manusia yang baik,” katanya disambut gelak tawa hadirin.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Sub Bagian Tata Usaha, H. Abdulbar, S.Ag; Ketua Kelompok Kerja Pengawas, M. Yusuf, S.Pd.I; serta seluruh Kepala Seksi dan Penyelenggara di lingkungan Kemenag Kota Pontianak. 

Acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh narasumber yang cukup kompeten. Antara lain Hayatunupus, S.Ag., M.Pd. Beliau adalah Guru PAI Kemenag dan Waka Kesiswaan SMA Negeri 3 Pontianak.*(Sumi/Ptk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar