Jumat, 28 Agustus 2015

Jadilah Seperti Kedua Tangan dan Jangan Menjadi Seperti Kedua Telinga

Jumat, 21 Agustus 2015, 08:46 – http://kalbar.kemenag.go.id
Jadilah Seperti Kedua Tangan dan Jangan Menjadi Seperti Kedua Telinga

 
 
Bicara halal bihalal, maka persoalan yang paling eksis dan paling sering dibahas para penceramah adalah silaturrahim dan hablumminannas. Berbagai dalil dan cerita inspiratif tak jarang menjadi hal menarik yang disuguhkan sebagai pemanis dakwah yang disampaikan.

Seperti pada acara Halal Bihalal Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalbar, Rabu (19/8/2015). Dra. Hj. Sangadah, yang juga adalah Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Kalbar ini terlihat begitu piawai dan sangat cerdas dalam menyampaikan materi tausiyahnya. 

Meskipun materinya ringan, tapi sangat menyentuh dan dekat dengan keseharian Ibu-Ibu DW Kemenag. Sehingga kegiatan yang digelar di Aula 2 Kanwil Kemenag Kalbar ini berlangsung sangat meriah. Seluruh hadirin dibuat tersenyum bahkan tertawa saat mendengarkan tausiyah yang disampaikannya dengan kocak alias lucu.

Terkait halal bihalal, Sangadah menyampaikan sebuah hadits yang cukup menggugah hati dan pikiran. “Jadilah kamu seperti kedua tangan dan janganlah kamu menjadi seperti kedua telinga”. Kedua tangan itu selalu kompak dan saling membantu. Sedangkan kedua telinga meskipun berdekatan, tapi tidak saling bersilaturrahim. 

Hadits Rasulullah SAW yang disampaikan tersebut cukup mudah dipahami. Karena Sangadah juga menjelaskannya dengan contoh-contoh yang membuat ibu-ibu yang hadir tidak bisa menahan tawa. Dijelaskannya, kedua tangan tidak pernah saling iri, melainkan saling membantu dan mensupport serta saling bersilaturrahim satu dengan yang lainnya. 

 Sangadah mencontohkan, jika tangan kanan terasa gatal, maka tangan kiri secara otomatis akan menggaruknya. Begitupun sebaliknya. Meskipun tangan kanan menerima uang, pas giliran diberi perhiasan tangan kiri, tapi terkadang tugasnya membersihkan kotoran.

Kedua tangan juga tidak pernah saling curiga apa lagi dendam. Sedangkan telinga, lanjut Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Wilayah Provinsi Kalbar ini, meskipun letaknya berdekatan tapi tidak sekalipun mereka bersilaturrahmi apa lagi saling membantu. Bahkan telinga terkenal saling iri. Jika yang kanan diberi anting lima gram, maka yang kiri pun juga menuntut hal yang sama.

Intinya, hidup ini harus selalu bersyukur, selalu berpikir positif/berprasangka baik, kerjasama yang baik dan kompak, selalu meminta maaf dan memberi maaf orang lain, jangan mudah marah, serta jangan iri hati dan dendam.

Sebelumnya Ketua DWP Kanwil Kemenag Kalbar, Ny. Hj. Nurmardiah Syahrul Yadi dalam sambutannya mengatakan bahwa Halal Bihalal menjadi moment terbaik untuk saling memaafkan satu dengan yang lainnya. Mengandung nilai-nilai positif yang harus terus dipertahankan. Ia juga berharap halal bihalal menjadi program tahunan DWP Kemenag Provinsi Kalbar maupun DWP Kemenag Kabupaten/Kota.

Turut Hadir dalam acara Halal Bihalal tersebut pengurus dan anggota DW Kanwil Kemenag Kalbar, Ketua DW Kemenag Kota Pontianak beserta pengurus, dan Ketua DW Kemenag Kabupaten Kubu Raya beserta pengurus. 

Dari DW Kemenag Kota Pontianak, hadir Ketua DW Ny. Hj. Ratna Iriani Ja’far, SH, Ny. Sumiati J, S.Sos.I, M.Si (Sekretaris), Ny. Muslimah, SH (Bendahara), Ny. Erna Usman, Ny. Melati Murni, Ny. Aisyah Musa, Ny. Swarto Dwi dan Ny. Dra. Lisnur.

Acara diakhiri dengan pembacaan do’a dan sesi foto bersama Ketua DWP Kanwil Kemenag Kalbar. Dilanjutkan dengan saling bersalam-salaman dengan seluruh yang hadir. Kemudian seluruh hadirin dipersilahkan untuk menikmati hidangan prasmanan yang sudah dipersiapkan panitia.*(Sumi/Ptk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar