Jumat, 30 Mei 2014 –www.kemenag.go.id
Jakarta (Pinmas) —- Kementerian Agama melalui Direktorat
Pendidikan Agama Islam terus melakukan persiapan implementasi kurikulum
2013 yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015 yang akan
datang. Di antara persiapan yang dilakukan adalah melakukan penyegaran
kembali (refreshment) instruktur nasional kurikulum 2013 untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
“Kita sedang melakukan refreshment untuk 405 Instruktur Nasional Kurikulum 2013 PAI,” terang Direktur Pendidikan Agama Islam Amin Haedari ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (30/05).
“Refreshment
bertujuan menyegarkan suasana, jiwa, hati dan semangat baru dalam
menjalankan bimbingan teknis (bimtek) kurikulum 2013 PAI,” tambahnya.
Menurut
Amin, refreshment juga dimaksudkan untuk memperdalam materi dan
memperbaiki pola bimtek kurikulum 2013 selama ini. Berdasarkan hasil
evaluasi bimtek kurikulum 2013, setidaknya terdapat 4 (empat) kesulitan
yang dihadapi guru, mulai dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK)/komputer, pembelajaran saintifik, penilaian otentik, penyusunan RPP.
“Refresment tahun ini dilaksanakan agar Guru PAI tidak lagi mengalami kesulitan-kesulitan lagi,” katanya.
Ditambahkan Amin, implementasi kurikulum 2013 PAI
harus dipersiapkan dengan baik mengingat hal itu menjadi momentum
terbaik dalam memperbaiki kehidupan anak bangsa di masa datang. Melalui
implementasi ini, para siswa diharapkan akan memiliki sikap, karakter,
dan budi pekerti luhur, di samping ditunjang pengetahuan dan ketrampilan
yang memadai.
“Semua itu dapat diperoleh, tentunya jika kurikulum 2013 PAI dilaksanakan dengan baik,” tutur Amin.
Implementasi
kurikulum 2013, lanjut Amin, juga menjadi peluang merubah mentalitas
guru dan meningkatkan kualitas peserta didik secara bersama-sama.
Menurutnya, perubahan kurikulum itu untuk merubah apa yang ada dalam
diri seseorang atau change in people, bukan change people.
Sebelumnya,
saat menghadiri Refreshment Instruktur Kurikulum 2013 di Bandung, Kamis
(29/5), Amin mengatakan bahwa direktorat yang dipimpinnya telah
mengupayakan 3 hal untuk mengoptimalkan implementasi kurikulum 2013.
Ketiga hal tersebut adalah mengubah mentalitas Guru PAI, menyiapkan seperangkat pedoman untuk guru, dan menjamin perubahan sikap dan karakter siswa sebagai output pembelajaran.
Amin mengatakan, kurikulum 2013 akan membuat guru PAI
makin bersemangat dalam memperbaiki pembelajaran. Bukan sebaliknya
menjadi malas, karena adanya penambahan jam pelajaran, yang berujung
pada pemenuhan 24 jpl. Di samping itu, guru PAI tidak lagi disibukkan dengan kerja-kerja administratif selama ini, terutama dalam menyusun silabus.
Selain itu, untuk mempermudah tugas guru, Direktorat PAI juga telah menyusun pedoman operasional implementasi kurikulum 2013 PAI, di antaranya panduan pembelajaran saintifik, penilaian otentik, dan penyusunan RPP. Dengan perbaikan mental dan penyiapan kebutuhan guru PAI, Amin yakin tugas mengubah sikap, memperkuat karakter meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa menjadi keniscayaan.
Wakil Ketua Implementasi Kurikulum 2013 PAI
Bidang Refreshment, Nanang Fathurrohman, mengatakan bahwa instruktur
nasional yang berjumlah 405 itu terdiri dari unsur Dosen, Pengawas, dan
Guru PAI, yang direkrut pada tahun lalu.
“Refreshment
ini dilaksanakan secara marathon, mulai dari Yogyakarta, Bandung,
Makassar, sampai Cirebon,” tambah Nanang. (ah/mkd/mkd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar