Minggu, 26 Oktober 2014, 00:50 – www.kalbar.kemenag.go.id
Semua ingin hidup lebih
baik. Semua ingin hidup lebih terhormat. Semua ingin hidup lebih kaya.
Itulah keinginan manusia secara umum. Namun, tidak semua keinginan
tersebut menjadi kenyataan.
Tidak semua perubahan menjadi lebih baik.
Sejarah mencatat, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW
dari Mekah ke Madinah adalah peristiwa sangat fenomenal. Dengan
pindahnya Baginda Rasul ke Madinah, membuat Islam bisa berkembang pesat.
Wajar apabila Khalifah Umar bin Khattab menjadikan peristiwa hijrah itu
sebagai penanggalan awal Islam, 1 Muharam. Atau yang dikenal dengan
Tahun Baru Islam. Beranjak dari
peristiwa itu, berarti tahun ini (2014) penanggalan Islam sudah berusia
1436 hijriyah.
Satu hal yang menjadi catatan penting dari peristiwa
hijrah itu adalah perubahan. Peristiwa hijrah Baginda Rasul menyelipkan
sebuah perubahan besar bagi agama Islam ketika itu. Saat masih berada di
Mekah, kondisi tidak memungkinkan untuk mengembangkan ajaran Islam.
Lalu, Rasulullah memutuskan untuk pindah ke Madinah. Di Madinah, kondisi
masyarakatnya mendukung dan sangat memungkinkan mengembangkan Islam.
Dari Madinah inilah, nabi terakhir melakukan perubahan besar. Bukan
hanya melakukan perubahan masyarakat Madinah maupun Mekah, melainkan
dunia.
Perubahan yang dilakukan Rasulullah didasarkan pada keyakinan,
ketulusan, dan kelakuan baik (akhlak). Dengan itulah membuat Islam
menjadi cahaya di malam hari. Islam menjadi cepat berkembang ke seluruh
penjuru dunia. Kaitannya dengan negeri ini, setiap pemerintahan, baik
pusat maupun daerah, pasti ingin perubahan lebih baik setiap tahunnya. Semuanya
ingin negeri ini berubah menjadi maju dan jaya. Tidak ada satupun warga
menginginkan mundur atau tertindas. Cuma, apakah keinginan perubahan
lebih baik itu menjadi kenyataan.
Baru saja Indonesia berganti pimpinan.
Dari Presiden Soesilo Bambang Yoedoyono (SBY) ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat
ini presiden ketujuh, Jokowi sedang menyusun kabinet, mencari orang
yang pas untuk dijadikan menteri. Jokowi sedang menyiapkan sejumlah
rencana untuk melakukan perubahan lebih baik untuk Indonesia. Informasi
dari sejumlah media, ada sejumlah kementerian ditambah, ada yang
digabungkan, ada yang dihilangkan. Semua itu tentunya ingin perubahan
lebih baik. Cuma, apakah perubahan yang akan dilakukan bisa membawa
Indonesia lebih baik? Tentu tidak bisa dijawab saat ini, karena Jokowi
belum melakukan perubahan.
Berkaca
dari apa yang telah dilakukan Rasulullah, selama Jokowi memiliki
keyakinan, bahwa apa yang dilakukan berdasarkan Undang-undang. Punya
ketulusan dalam bekerja, tidak mencari kekayaan pribadi, semata-mata
demi rakyat. Lalu, berkelakuan baik atau menjaga akhlak, tidak melakukan
perbuatan amoral, saya yakin perubahan yang akan dilakukan pasti menuju
Indonesia lebih baik. Sebaliknya, jika perubahan sering melanggar
undang-undang, melakukan korupsi, melakukan perbuatan amoral, semua
rencana perubahan tidak akan jalan. Justru
membuat Indonesia akan terpuruk. Saya berharap tidak demikian. Jokowi
adalah presiden pilihan rakyat. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Di
bawah kepemimpinannya, Indonesia akan lebih maju asal memiliki
keyakinan, ketulusan, dan kelakuan baik.
Indonesia maju akan membuat
Islam maju juga. Untuk itu, mari kita bersama melakukan perubahan lebih
baik untuk bangsa, negara dan agama saat ini. Memulai dari hal kecil di
sekitar kita. Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1436 H. Semoga kita
menjadi manusia dan pribadi yang jauh lebih baik dari
sebelumnya.*(Sumiati/Pelaksana Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar