Selasa, 30 Juni 2015

KPN Kopenda Pontianak Terima Berkas Usulan Beasiswa Prestasi

Selasa, 30 Juni 2015, 19:10 – http://kalbar.kemenag.go.id
KPN Kopenda Pontianak Terima Berkas Usulan Beasiswa Prestasi

 
 
Pengurus Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kopenda Kota Pontianak sudah menerima berkas usulan beasiswa prestasi dari anggota. Berkas usulan yang masuk berupa foto copy laporan hasil belajar (raport) anak anggota yang memiliki prestasi Rangking I, II dan III di sekolahnya masing-masing.

Ketua KPN Kopenda, Mas Hadran, A.Md ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, Selasa (30/6/2015) mengatakan bahwa pengurus Kopenda telah menerima sekitar 16 berkas usulan beasiswa prestasi. Baik dari tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.

“Kita akan tunggu berkas masuk sampai 6 Juli 2015. Setelah itu, baru pengurus koperasi akan melakukan seleksi terhadap berkas yang sudah masuk,” kata Mas Hadran yang juga adalah Pengawas PAI SD Kemenag Kota Pontianak ini ramah.

Lebih lanjut Ketua Koperasi yang beralamat di Jalan Zainuddin Nomor 4 Pontianak ini mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan seleksi terhadap usulan berkas yang sudah masuk. Rencananya pengurus akan melakukan rapat pada 7 Juli 2015.

“Kepada seluruh anggota yang anaknya memiliki prestasi/rangking I, II dan III di sekolahnya, diharapkan segera menyerahkan foto copy raportnya kepada pengurus,” himbau Ketua Kopenda tiga periode ini. 

Pemberian beasiswa prestasi merupakan program kerja tahunan KPN Kopenda. Beasiswa akan diberikan kepada delapan siswa berprestasi tingkat SD/MI. Enam siswa berprestasi tingkat SMP/MTs dan empat siswa berprestasi untuk tingkat SMA/SMK/MA. 

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi pengurus KPN Kopenda (Syarifah Rasyi’ah, Shalahuddin Marta Yusra dan Sumiati) di Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, pada hari dan jam kerja.*(Sumi/Ptk)

Persiapan Pencairan Tunjangan Sertifikasi GPAI Kota Pontianak

Selasa, 30 Juni 2015, 19:04 – http://kalbar.kemenag.go.id
Persiapan Pencairan Tunjangan Sertifikasi GPAI Kota Pontianak

 
 
Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak sedang mempersiapkan usulan pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru PAI PNS Kota Pontianak. Tunjangan tersebut akan dibayar selama tiga bulan (periode April sampai Juni 2015). 

Seperti terlihat di Seksi PAI, Selasa (30/6/2015), seluruh Pelaksana Seksi yang dikepalai oleh Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si ini tampak sibuk mempersiapkan usulan pencairan Tunjangan Sertifikasi Guru. Masing-masing mengerjakan apa yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Mustafid dan Shalahuddin Marta Yusra, S.HI misalnya, terlihat menghitung dan menginput besaran tunjangan yang akan diterima setiap Guru PAI. Sementara Sumiati dan Roslina mempersiapkan Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK) guru yang akan dilakukan pencairan Tunjangan Sertifikasinya.

Tunjangan Sertifikasi atau Tunjangan Profesi Guru (TPG) diberikan kepada Guru yang sudah lulus sertifikasi. Kemudian yang bersangkutan harus mampu memenuhi beban tugas mengajar minimal 24 Jam Tatap Muka (JTM) setiap minggu di sekolahnya masing-masing.

Adapun besar Tunjangan Sertifikasi yang akan diterima setiap Guru PAI PNS bervariasi. Besar tunjangan disesuaikan dengan besar Gaji Pokok yang bersangkutan setiap bulan. Tidak termasuk tunjangan anak dan tunjangan istri/suami.

Dijelaskan Shalahuddin, kepada Guru PNS penerima tunjangan sertifikasi dikenakan pajak sebesar 5 persen untuk Golongan III. Kemudian pajak 15 persen untuk Guru PAI Golongan IV. Pajak tersebut otomatis disetor ke negara, sebelum TPG ditransfer ke 353 rekening Guru PAI PNS Kota Pontianak.

“Kalau prosesnya lancar, diperkirakan TPG PAI sudah akan masuk ke rekening guru yang bersangkutan sekitar tanggal 10 Juli. Atau bisa lebih cepat dari tanggal tersebut. Cuma, memang pencairannya bertahap,” jelas Shalahuddin.*(Sumi/Ptk).

TPG PAI Non PNS Pontianak Akan Dibayar Juli 2015

Senin, 29 Juni 2015, 16:06 – http://kalbar.kemenag.go.id
TPG PAI Non PNS Pontianak Akan Dibayar Juli 2015

 
 
Setelah melakukan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Non PNS terhutang tahun 2013 sampai 2014, Seksi PAI Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak kembali akan melakukan pembayaran Tunjangan Sertifikasi kepada Guru PAI Non PNS Periode Januari sampai Juni 2015.

Pembayaran tunjangan sertifikasi (TPG) rencananya baru akan diproses di awal bulan Juli 2015. Terkait hal tersebut, seluruh Guru PAI Non PNS sudah diminta untuk melengkapi berkas administrasi sebagai syarat untuk pencairan tunjangan.

Berdasarkan data dari Seksi PAI, untuk tahun 2015 Guru PAI Non PNS Kota Pontianak yang akan dibayar TPG sebanyak 52 orang. Dengan rincian, 16 Guru PAI SD, 18 Guru PAI SMP, 12 Guru PAI SMA, dan 6 Guru PAI SMK.

TPG untuk 52 Guru tersebut akan dibayar melalui DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Kantor Kemenag Kota Pontianak Tahun Anggaran 2015 Nomor : 025.04.2.418675/2015 tanggal 14 Nopember 2014.

Kepala Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, Senin (29/6/2015) membenarkan bahwa Seksi PAI akan melakukan pembayaran Tunjangan Sertifikasi kepada Guru PAI Non PNS tahun 2015.

“Alhamdulillah, tahun 2015 anggaran untuk TPG PAI PNS dan Non PNS sudah tersedia di DIPA Kemenag Kota Pontianak. Sehingga Guru PAI Non PNS khususnya tidak perlu khawatir pembayaran TPG nya tertunda seperti tahun lalu,” kata Hanafi meyakinkan.*(Sumi/Ptk)

31 Guru PAI SD Kota Pontianak Ikuti Bimtek K13

Senin, 29 Juni 2015, 16:04 – http://kalbar.kemenag.go.id
31 Guru PAI SD Kota Pontianak Ikuti Bimtek K13

 
 
Sebanyak 31 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kota Pontianak akan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum 2013 (K.13) PAI SD Tahun 2015. Bimtek akan dilaksanakan dari tanggal 2 – 4 Juli 2015, di Hotel Grand Mahkota, Jalan Sidas Nomor 8 Pontianak.

Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Senin (29/6/2015) telah memanggil dan mengumumkan nama-nama peserta yang akan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI tersebut.

Kegiatan Bimtek akan diikuti sebanyak 80 peserta. Terdiri atas dua angkatan, yakni angkatan 14 sebanyak 40 Guru PAI SD, dan angkatan 15 sebanyak 40 Guru PAI SD. Masing-masing utusan dari Kota Pontianak (31 peserta), Kabupaten Mempawah (25 peserta) dan Kubu Raya (24 peserta).

Ada pun peserta Bimtek K.13 PAI SD angkatan 14, dari Kota Pontianak berjumlah 16 orang. Guru PAI tersebut atas nama: Masda, Murni Indrawati dan Zubaidah (ketiganya adalah Guru PAI SDN 17, 11, dan 16 Pontianak Kota). Kemudian Ngadio, Amiruddin, dan Salniah (Guru PAI SDN 23, 56, dan 73 Pontianak Barat).

Selanjutnya, Fatimah, Sobian dan Raihan (Guru PAI SDN 24, 12, dan 27 Pontianak Utara); Titin Sumarni (Guru PAI SDN 19 Pontianak Tenggara); Reni, Abd Syukur, dan Bidawati (Guru PAI SDN 28, 06, dan 08 Pontianak Selatan). Kemudian Maryani, Mari dan Munzirin (Guru PAI SDN 04, 03 dan 09 Pontianak Timur).

Sedangkan peserta Bimtek angkatan 15, dari Kota Pontianak sebanyak 15 orang. Mereka atas nama: Nur’aini dan Mas’ad (Guru PAI SDN 06 dan 34 Pontianak Kota); Nurhayana dan Fatmawati (Guru PAI SDN 04 dan 18 Pontianak Barat); Jubaidi dan Sariyati (Guru PAI SDN 08 dan 09 Pontianak Utara).

Selain itu, Chazimah dan Dayang Halijah (Guru PAI SDN Pertiwi dan SDN 37 Pontianak Tenggara); Bidawati, Andiwati, Uray Martina dan Kasim (Guru PAI SDN 08, 15, 34 dan 03 Pontianak Selatan); Fatimah, Anita Zuliana dan Syf. Aliyah (Guru PAI SDN 05, 10 dan 13 Pontianak Timur).

Pelaksana Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Roslina, SEI yang juga salah satu Koordinator Pelayanan GPAI SD, dimintai keterangan terkait hal tersebut, Senin (29/6/2015) mengatakan bahwa ia telah menghubungi semua Guru PAI tersebut guna memberitahukan keikutsertaan mereka sebagai peserta Bimtek K.13 PAI SD tahun ini.

“Sebagian Guru PAI SD peserta Bimtek Kurikulum 2013 sudah datang ke kantor. Kedatangan mereka untuk mendapat informasi lebih lanjut tentang apa saja yang harus dipersiapkan guna mengikuti kegiatan tersebut,” jelas Roslina singkat.*(Sumi/Ptk)

Kamis, 25 Juni 2015

Artikel: Ikhlas Itu Tidak Hanya Ucapan

Jumat, 26 Juni 2015, 08:38 – Artikel Artikel--http://kalbar.kemenag.go.id
Ikhlas Itu Tidak Hanya Ucapan

 
 
Ikhlas adalah ketika kita menjadikan niat dalam melakukan sesuatu perbuatan/amalan hanya karena Allah semata, dan bukan karena yang lainnya. Bukan karena ingin dipuji orang lain, dan bukan pula karena mengharapkan sesuatu kebaikan dari apa yang telah kita lakukan.

Ikhlas itu kata yang sangat familiar dan sering kita dengar. Namun sulit untuk diukur. Banyak orang sering mengucapkannya dengan mudah, tapi terkadang ikhlasnya dengan syarat. Contohnya, “Saya ikhlas sih melakukannya. Tapi, kesal aja. Masa’ saya yang harus menyelesaikan semuanya sendirian,” kata seorang teman.

Pada kesempatan lain, seorang ibu mungkin tanpa sengaja berkata kepada saya dan teman lainnya, “Saya kesal banget, soalnya di rumah ada satu keluarga yang datang bertamu sudah satu minggu. Sampai sekarang belum pulang-pulang. Mana tidak pernah membantu pekerjaan rumah sedikitpun. Sehingga saya yang harus mengerjakan semuanya sendirian. Dari mengepel, mencuci, menyiapkan makanan dan lainnya. Pada hal kalau menurut agama, bertamu itu kan hanya tiga hari. Sebenarnya saya ikhlas melayani mereka, tapi saya kesal aja masa’ bertamunya lama banget…,” kata ibu tersebut menyampaikan kekesalannya.

Mendengar ucapan tersebut, saya berusaha berbaik sangka saja. Saya pun memaklumi kejengkelannya. Andaikan saya berada di posisi ibu tersebut pun, belum tentu bisa ikhlas menerima keadaan serupa. Ya ampuun…, pasti kesal banget menghadapi tamu seperti itu (hehehe…) 

Tapi, kita harus paham bahwa keikhlasan itu tidak hanya terucap di bibir saja. Tidak hanya sekadar berkata saya ikhlas tanpa dibarengi dengan niat tulus karena Allah SWT. Kalaulah hati kita masih merasa gundah, kesal dan terganggu dengan apa yang dilakukan orang lain terhadap kita, rasanya Ikhlas yang diucapkan masih perlu dipertanyakan. Pasalnya ada indikasi kata ikhlas yang kita ucapkan belumlah karena Allah.

Saya pernah membaca sebuah artikel tentang nasihat bijak para ulama tentang Ikhlas, yang antara lain mengatakan: “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa” (Ibnul Qayyim, dalam Al Fawaid).

Untuk itu, mari luruskan niat kita untuk selalu belajar ikhlas karena Allah. Tanpa ada embel-embel atau syarat yang kita letakkan mengiringi ucapan ikhlas tersebut. Karena akan sia-sia saja kalau kita melakukan sesuatu tidak ikhlas karena Allah SWT. Apa lagi saat ini kita berada di bulan suci Ramadhan, Bulan Tarbiyah sebagai moment tepat untuk kita belajar dan melatih diri untuk terus berupaya membiasakan diri ikhlas melakukan apa pun karena Allah SWT

Terutama bagi ibu-ibu yang setiap harinya harus bekerja, juga harus menyiapkan menu sahur dan berbuka puasa untuk keluarga tercinta. Butuh keikhlasan yang luar biasa untuk menjalaninya. Ketahuilah, tanpa rasa ikhlas, semuanya akan menjadi sia-sia. Ikhlas itu memang sesuatu yang susah diukur. Simpelnya, secara kasat mata, ikhlas itu tanpa pamrih, tidak perlu diucapkan/diceritakan kepada orang lain, dan setiap kebaikan yang dilakukan pasrahkan semuanya kepada Allah.

Semoga seluruh aparatur Kemenag, dengan motto Ikhlas Beramal, mampu menerapkan rasa ikhlas itu dalam bekerja, melayani dan mengabdi untuk masyarakat.*(Sumiati/Pelaksana Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak)

Bimtek Kurikulum 2013 PAI SD

Jumat, 26 Juni 2015, 08:22 – http://kalbar.kemenag.go.id
Bimtek Kurikulum 2013 PAI SD

 
 
Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI, akan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum 2013 (K.13) PAI SD Tahun 2015. 

Bimtek angkatan 14 dan 15 Provinsi Kalbar tersebut akan dilaksanakan tanggal 2 – 4 Juli 2015, di Hotel Grand Mahkota, Jalan Sidas Nomor 8 Pontianak. Registrasi dan check in peserta Kamis, 2 Juli 2015 (pukul 10.00-12.00 WITA). Sedangkan acara pembukaan di hari yang sama (pukul 13.30 WITA). 

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kamis (25/6/2015) membenarkan bahwa pihaknya telah menerima Surat Undangan dari Direktorat Pendidikan Agama Islam Kemenag RI, dengan Nomor: DT.I.II/2/HM.01/1006/2015 tanggal 19 Juni 2015, tentang undangan Bimtek K.13 PAI SD.

Undangan tersebut diterima Seksi PAI via email terusan dari Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kemenag Kalbar, Rabu sore (24/6/2015). Berdasarkan surat tersebut, alokasi peserta Bimtek angkatan 14 dan 15 masing-masing sebanyak 40 orang. Sehingga seluruh peserta berjumlah 80 orang. 

“Bimtek angkatan 14 akan diikuti peserta dari Kota Pontianak sebanyak 16 GPAI SD, dari Kabupaten Mempawah sebanyak 11 GPAI SD, dan dari Kabupaten Kubu Raya sebanyak 13 GPAI SD,” jelas Hanafi.

Sedangkan untuk Bimtek angkatan 15 akan diikuti peserta dari Kota Pontianak sebanyak 15 GPAI SD, Kabupaten Mempawah sebanyak 14 GPAI SD, dan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 11 GPAI SD, tambah Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini ramah.

Lebih lanjut Hanafi mengatakan bahwa pihaknya akan segera menginformasikan hal tersebut kepada Guru PAI SD yang akan diikutsertakan dalam Bimtek tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa peserta Bimtek K.13 adalah Guru PAI SD yang telah mengikuti Implementasi/Bimtek K.13 dan diutamakan yang telah bersertifikasi.*(Sumi/Ptk)

Sabtu, 20 Juni 2015

Artikel: Semestinya Puasa Mengubah Manusia Menjadi Lebih Baik

Sabtu, 20 Juni 2015, 13:55 – http://kalbar.kemenag.go.id
Semestinya Puasa Mengubah Manusia Menjadi Lebih Baik

 
 
Banyak orang Islam melaksanakan Puasa Ramadhan. Termasuk Saya juga anda. Mungkin sudah ada yang belasan bahkan puluhan tahun melakukan puasa. Namun, pernahkan kita berpikir, apakah puasa itu memberikan pengaruh atau tidak bagi perubahan prilaku? Atau mungkin tidak sama sekali. Puasa hanyalah ritual tahunan dan sekadar menggugurkan kewajiban tanpa memberikan pengaruh luas kepada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Pertanyaan ini muncul saat saya bersama suami berdialog kecil sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba. Sebagai sesama alumni Jurusan Dakwah IAIN Pontianak (dulu, STAIN), kami terbiasa bertukar pikiran seputar persoalan yang terjadi di masyarakat. Dengan mengkaji dalil-dalil yang terkait dengan persoalan yang sedang dibicarakan. Dalil yang kami angkat kali ini ayat Alquran yang sangat populer. 

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Q.S. Al-Baqarah : 183)

Kami sepakat, berdasarkan ayat tersebut, tujuan akhir puasa adalah menjadi manusia takwa. Mengutip tulisan dari Drs. H. Jawani yang berjudul Ramadhan Melahirkan Manusia Taqwa, di website Kemenag Kalbar (18/6/2015), mengapa takwa yang menjadi tujuan akhir? Jawabannya sederhana, karena takwa adalah akumulasi dari kebaikan, etika, moral, spiritual, dan keseluruhan upaya menuju kebaikan yang menyeluruh, baik yang bersifat individual, sosial, maupun universal.

Dalam tulisan ini, kiranya saya tidak perlu lagi menguraikan apa itu takwa. Akan tetapi saya coba menuliskan kembali apa yang saya dan suami dialogkan. 

“Pernahkah mama berpikir dan bertanya kepada orang-orang, seperti apa wujud nyata orang yang bertakwa?” tanya suami kepada saya.

Kemudian Suami melanjutkan, “Tunjuk saja siapa orang yang menurut mama atau orang kebanyakan itu orang bertakwa? Apakah Presiden kita, Jokowi orang bertakwa? Atau Menteri Agama Republik Indonesia, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengasuh Pondok Pesantren, para kiyai, habaib, atau ustaz – ustazah yang wara-wiri di televisi. Atau para hafiz-hafizah yang hafal Alquran. Atau apakah mama sendiri masuk kategori orang bertakwa?” tanya suami dengan nada bercanda.

“Kalau pertanyaan tersebut ditanyakan kepada banyak orang, pastilah jawabannya akan beragam,” jawab saya singkat. Namun dalam hati saya setuju dengan apa yang dipertanyakan suami tersebut. 

Kemudian saya berkata kepada suami, “Seandainya, seluruh orang Islam yang melaksanakan puasa bisa mencapai derajat takwa, sudah dari dulu Indonesia atau negara yang kita cintai ini aman, makmur, damai, dan sejahtera. Kenyataannya sampai hari ini, Indonesia masih jauh dari harapan seperti yang diperjuangkan oleh the founding father (pendiri negara) kita,” argumen saya kepada suami. 

“Iya, papa setuju dengan apa yang mama katakan,” dukung suami terhadap argumen yang saya sampaikan.

Kemudian suami kembali mempertegas dukungannya dengan mengatakan, hari ini dekadensi moral semakin parah. Tingkat kriminalitas semakin meningkat. Narkoba merajalela. Korupsi sudah menjadi budaya. Anak-anak semakin tidak menghiraukan perkataan orang tuanya. 

“Inilah kenyataan negeriku, negerimu, dan negeri kita hari ini,” kata suami dengan jargon khasnya sambil tersenyum.

“Lantas, apakah ada pengaruhnya puasa itu kalau kita kaitkan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tanya suami kembali. 

Secara pribadi saya menjawab, puasa yang dilakukan dengan menahan lapar dan haus selama sebulan itu, belum memberikan pengaruh yang signifikan. Terkesan hanya ritual saja atau sekadar menggugurkan kewajiban. 

Para pembaca boleh setuju atau tidak dengan jawaban saya ini. Saya hanya menjawab berdasarkan fakta atau kenyataan hari ini. 

Kemudian, saya balik bertanya kepada suami, “Lalu, di mana letak masalahnya?.” Suami juga tidak bisa menjawab secara tepat, di mana letak masalahnya dengan umat Islam yang rata-rata berpuasa itu. Tapi, dia mencoba untuk memberikan jawaban.

Menurut suami, mungkin niat berpuasanya, kebanyakan tidak tulus atau tidak ikhlas karena Allah. Melakukan puasa hanya merasa tidak enak saja karena berada di lingkungan orang berpuasa. Ketika berpuasa karena merasa tidak enak, puasa menjadi ritual saja tanpa memberikan pengaruh apapun.
Memang ia menahan lapar dan haus, tarawih, dan baca Alquran setiap waktu, namun sebenarnya pengaruh pada pembentukan pribadi takwa, tidak ada. Begitu habis puasa, prilaku suka korupsi, suka merendahkan orang lain, suka memfitnah, suka mencari masalah, dengan mudah dilakukan. 

Suami melanjutkan jawabannya, coba ukur diri kita sendiri pasca puasa nanti. Apakah ada perubahan pada prilaku ke arah lebih baik? Misalnya dulu sangat suka menjelekkan orang, tiba-tiba menjadi tidak mau lagi. Dulu begitu mudahnya mengambil hak orang lain, menjadi tidak mau lagi. Dulu, begitu mudahnya memfitnah, berubah menjadi orang amanah. Dulu, begitu mudahnya marah bila disinggung orang, menjadi orang penyabar. Dulu, begitu susahnya melaksanakan salat, berubah menjadi orang taat salat. Dulu, begitu susahnya bergaul dengan masyarakat, lalu berubah menjadi orang sosial. Dulu, pelit untuk sedekah, menjadi orang yang dermawan. 

“Bila ada perubahan prilaku ke arah lebih baik, itu tandanya puasa memberikan pengaruh positif. Sebaliknya, jika puasa tidak memberikan efek apapun pada perubahan sikap maupun prilaku, sudah pasti puasanya hanya menahan lapar dan haus saja,” tegas suami.

“Mantap jawaban papa. Semoga jawaban itu mencerminkan sebagai suami yang takwa,” puji saya kepada suami sambil mengacungkan dua jempol. 

Dialog kami pun terhenti, karena terdengar suara Azan Maghrib. Kami pun berbuka dengan kurma dan minuman manis. Dilanjutkan menyantap hidangan Favorit saya dan suami, Nila Goreng (hehehe…). 

Harapan saya, seluruh pegawai Kemenag bisa menjalankan puasa sesuai amanat Alquran. Pasca puasa nanti, tidak ada lagi ditemukan penyelewengan anggaran, tidak ada pegawai malas, tidak ada pegawai melakukan perbuatan amoral, tidak ada pegawai yang tidak disiplin, dan hal-hal tidak terpuji lainnya. Semua bisa bekerja untuk mewujudkan lima nilai budaya kerja Kemenag, yakni integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.

Akhirnya, selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1436 Hijriyah. Semoga ibadah puasa yang kita lakukan tahun ini diterima Allah SWT dan menjadikan kita manusia baru yang berhak menyandang predikat takwa. Aamiin.*(Sumiati/Pelaksana Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak).

Keluarga Besar
Seksi Pendidikan Agama Islam
Kantor Kemenag Kota Pontianak
Mengucapkan
"Selamat Menunaikan Ibadah 
Puasa Ramadhan 
Tahun 1436 H/2015 M"




Berbagi Ilmu, Belajar Menulis Berita

Jumat, 19 Juni 2015, 09:11 – http://kalbar.kemenag.go.id
Berbagi Ilmu, Belajar Menulis Berita

 
 
Menyampaikan informasi seputar kegiatan kantor menjadi hal menarik dan cukup menyenangkan. Terutama menyampaikan dan menuliskan setiap kejadian yang kemudian ditampilkan di website kalbar.kemenag.go.id.Tulisan bisa dibaca se-Kalbar, bahkan Nasional. Namun tidak semua orang bisa melakukannya. Karena butuh keterampilan menulis untuk bisa menyajikan tulisan yang baik dan layak untuk sampai kepada pembaca. 

Sudah hampir tiga minggu terakhir, saya membimbing teman-teman untuk belajar menulis berita seputar kegiatan kantor. Mereka tampak antusias dan bersemangat untuk bisa menulis. Saya sangat senang karena bisa membantu mereka-(Meskipun saya merasa belumlah menjadi penulis hebat. Tapi, paling tidak bisa berbagi sedikit pengetahuan saya kepada yang lain). 

Hasilnya cukup membanggakan. Mereka sudah mampu menuangkan kegiatan dalam bentuk tulisan, meskipun masih harus diedit sedikit saja. Bagi saya, untuk penulis pemula, kemampuan menulis mereka cukup baik. Yang pasti perlu terus berlatih, agar tulisan mereka semakin baik.

Cerita berawal dari permintaan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far. A, M.Si kepada para Kasi dan Penyelenggara di lingkungan kantornya. Ia minta agar ada salah satu staf yang bisa menuliskan setiap kegiatan yang ada di Seksi dan Penyelenggara masing-masing. Tulisan tersebut selanjutnya diminta untuk bisa dikirim ke Website Kemenag Kalbar. 

Permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Karena sebelumnya, sudah ada Gunawan, SE dan saya sendiri (Sumi) yang biasa menulis berita seputar kegiatan Kemenag Kota Pontianak, dan bisa dibaca di web Kemenag Kalbar.

Awalnya permintaan tersebut cukup menghebohkan teman-teman staf di semua bagian. Karena mereka berpikir itu tidak mungkin, disebabkan mereka tidak punya pengetahuan dan keterampilan dalam menulis. Tapi, akhirnya ada satu atau dua orang yang akhirnya termotivasi untuk mencoba menulis berita.

Mereka adalah Muslimah, SH (Pelaksana Seksi Bimas Islam), Eka Aryani, SE dan Subanria, S.Pd.I (Staf Seksi PD dan Pontren), juga Melati Murni (Staf Penyelenggara Syariah). Keempatnya saat ini sedang berlatih menulis berita. Satu hal yang saya ingatkan kepada mereka sejak awal, berita yang ditulis haruslah berita yang bisa membangun citra positif dari institusi Kementerian Agama Kota Pontianak. Bukan sebaliknya. 

Sebagai penulis senior di Kemenag Pontianak (hehehe… narsis abisss…), awalnya saya menjadi tempat mereka bertanya ini dan itu. Bahkan ada diantaranya yang menanyakan, apa mungkin mereka bisa menulis berita. Sedangkan, mereka tidak punya basic sama sekali. Berbeda dengan saya yang menurut mereka memang lulusan S1 Dakwah, yang kebetulan pernah mendapat mata kuliah Jurnalistik ketika kuliah. Ditambah lagi, memiliki suami seorang jurnalis. Sehingga sangat wajar, kalau bisa menulis-(meskipun saya merasa masih harus terus belajar untuk menjadi lebih baik). 

Menjawab pertanyaan tersebut, Saya mencoba meyakinkan mereka dengan mengatakan, “Kalau punya kemauan, Insya Allah bisa!”. Buktinya Gunawan, salah satu kontributor web dari Kemenag Kota Pontianak yang lebih senior dari saya, beritanya sering terbit di website Kemenag Kalbar. Ia juga awalnya tidak punya basic menulis. Tapi Gunawan itu orangnya mau belajar. Sehingga semakin hari tulisannya semakin baik. Artinya, siapa pun, kalau mau belajar pasti bisa.

Awalnya, yang termotivasi untuk menulis adalah Muslimah. Kemudian Eka Aryani dan Subanria, lalu beberapa hari terakhir diikuti Melati Murni. Sebagai penulis pemula, saya meminta mereka untuk mencoba menulis apa yang ingin disampaikan. Karena saya ingin melihat sejauh mana kemampuan menulis mereka. Setelah itu, saya langsung mengkoreksi tulisan tersebut sambil memberikan penjelasan dan pengarahan seputar kaidah penulisan dalam berita. Apa yang seharusnya ditulis, dan apa yang semestinya tidak perlu ditulis. 

Setelah selesai menulis, persoalan selanjutnya bagaimana harus mengirim berita tersebut? Tentu harus punya email. Tapi tidak masalah. Untuk tahap pertama, bisa menggunakan email pribadi saya dulu. Selanjutnya bisa menggunakan email sendiri bagi yang sudah punya email. Saat ini, tulisan mereka sudah pernah diterbitkan di Website Kemenag Kalbar. 

Mereka sangat senang tulisan perdana mereka bisa terbit dan dibaca banyak orang. Sehingga mereka terus bersemangat berlatih menulis agar tulisan semakin baik. Semoga semangat tersebut terus terpelihara. Sampai lahir penulis-penulis baru yang bisa menulis dengan baik. Untuk teman-teman di seksi yang lain masih ditunggu beritanya. 

Saya kemudian berpikir, kalau saja seluruh Seksi dan Penyelenggara di lingkungan Kemenag Kota Pontianak setiap harinya bisa menulis dan mengirim satu berita saja, paling tidak ada tujuh sampai delapan berita bisa dikirim ke website Kemenag Kalbar.

Dan seandainya kalau hal tersebut bisa diikuti oleh teman-teman Kemenag Kabupaten/Kota se-Kalbar, mungkin Website Kemenag Kalbar bisa menampilkan paling tidak 50 berita setiap harinya. Wow, keren kan… Bisa langsung masuk tiga besar nasional website kita (hehehe…).

Mudah-mudahan apa yang kami lakukan di Kemenag Kota Pontianak bisa diikuti teman-teman dari Kemenag Kabupaten/Kota yang lain. Akhirnya, semoga tulisan ini mampu menginspirasi teman-teman di Kemenag Kabupaten/Kota se-Kalbar. Percayalah, tidak ada kata tidak bisa, kalau kita mau mencoba dan terus berusaha. Selamat menulis….*(Sumi/Ptk)

Seleksi Beasiswa Prestasi Untuk Anak Anggota KPN Kopenda Pontianak

Jumat, 19 Juni 2015, 07:51 – http://kalbar.kemenag.go.id
Seleksi Beasiswa Prestasi Untuk Anak Anggota KPN Kopenda Pontianak

 
 
Pengurus Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kopenda Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak kembali akan melakukan seleksi beasiswa prestasi untuk anak anggota yang memiliki nilai raport dengan predikat Rangking I, II dan III di sekolahnya. Beasiswa prestasi akan diberikan untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. 

Informasi tersebut disampaikan Ketua KPN Kopenda, Mas Hadran, A.Md di Kantor Kemenag Kota Pontianak, Rabu (17/6/2015). Terkait hal tersebut, kepada seluruh anggota koperasi yang memiliki anak-anak berprestasi, dihimbau untuk segera menyampaikan foto copy raport kenaikan kelasnya kepada pengurus koperasi.

“Kami ingatkan kembali kepada seluruh anggota Koperasi yang memiliki anak berprestasi, silahkan untuk segera menyampaikan foto copy raport anak-anaknya yang di sekolah mendapat rangking I, II dan III kepada pengurus,” ingat Mas Hadran. 

Karena, lanjut Pengawas Pendidikan Agama Islam Tingkat SD Kantor Kemenag Kota Pontianak ini, pengurus koperasi akan melakukan seleksi beasiswa dan akan mengumumkan penerima beasiswa prestasi tersebut sebelum hari raya idul fitri tiba.

“Beasiswa prestasi merupakan program kerja tahunan KPN Kopenda. Selain itu juga merupakan bentuk apresiasi kami kepada anak anggota yang menjadi rangking/juara di sekolahnya masing-masing,” Jelas Mas Hadran. 

Beasiswa akan diberikan kepada delapan siswa berprestasi tingkat SD/MI. Enam siswa berprestasi tingkat SMP/MTs dan empat siswa berprestasi untuk tingkat SMA/SMK/MA. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi pengurus KPN Kopenda (Syarifah Rasyi’ah, Shalahuddin Marta Yusra dan Sumiati) di Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, pada hari dan jam kerja.*(Sumi/Ptk)

Pesantren Ala Facebook SMA Muhammadiyah 1 Pontianak

Rabu, 17 Juni 2015, 09:40 – http://kalbar.kemenag.go.id
Pesantren Ala Facebook SMA Muhammadiyah 1 Pontianak

Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriyah, SMA Muhammadiyah 1 (SMAM 1) Pontianak mengagendakan berbagai kegiatan untuk seluruh siswanya. Salah satu program Ramadhan yang akan digelar adalah Pesantren Ala Facebook.

Program tersebut mengajak seluruh siswa SMA yang beralamat di Jalan Parit H. Husin II Pontianak ini untuk mengisi facebooknya dengan syiar dakwah selama bulan Ramadhan. Materi yang disampaikan bebas. Intinya mengajak teman sebaya berbuat yang baik dan mencegah yang mungkar.

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMAM 1 Pontianak, Hayatunupus S.Ag, M.Pd yang menjadi penggagas Pesantren Ala Facebook, ditemui di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Selasa (16/6/2015) menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk syiar ramadhan.
Selain itu, agar siswa/siswi bisa menggunakan tekhnologi dengan positif. 

 “Sosial media seperti facebook sering disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Tidak jarang kita mendengar banyak hal negatif terjadi melalui facebook. Tapi itu tergantung kita yang menggunakannya. Mau digunakan untuk hal yang positif atau sebaliknya,” sampai Guru PNS Kemenag Kota Pontianak ini ramah. 

Lebih lanjut Hayatunupus menjelaskan bahwa program tersebut adalah salah satu bentuk dakwah melalui tutor sebaya. Ini juga menjadi salah satu jalan menciptakan generasi muda yang siap mendalami Al-Quran dan Hadits dan selalu menegakkan yang ma’ruf sejak dini.

“Akan ada penilaian untuk siswa yang banyak bersyiar, dan syiarnya sangat baik dalam materinya akan diberikan bonus. Seluruh siswa sudah dihimbau untuk mengikuti program tersebut,” tutur Hayatunupus sembari menyampaikan jumlah siswa di SMAM 1 Pontianak sebanyak 700 siswa.

Selain program Pesantren Ala Facebook, beberapa kegiatan lain yang juga digelar dalam rangka mensyiarkan dan mengisi Bulan Ramadhan antara lain Bakti Sosial dan Anjangsana, Ta’ruf Ramadhan, Pawai Ta’ruf dan Aksi Ramadhan, Seminar Sehari membedah kitab Albarzanji, Bedah Rumah Kaum Dhuafa, Pesantren Ramadhan dan Buka Puasa bersama kaum dhuafa.

Mengawali kegiatan Syiar Ramadhan tahun 1436 Hijriyah, seluruh siswa dan dewan guru SMAM 1 Pontianak mengadakan kegiatan Ta’aruf Ramadhan dan Bakti Sosial ke 14 masjid di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Serta melakukan bedah rumah untuk dua rumah kaum dhu’afa.*(Sumi/Ptk)

Guru PAI Pontianak Mulai Serahkan Berkas TFG

Selasa, 16 Juni 2015, 15:46  – http://kalbar.kemenag.go.id
Guru PAI Pontianak Mulai Serahkan Berkas TFG

 
 
Sejak satu minggu terakhir, Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mulai ramai berdatangan di Seksi PAI Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak. Kedatangan mereka untuk menyerahkan berkas pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG). 

Ada juga yang datang hanya sekedar bertanya tentang kelengkapan dan kebenaran berkas yang telah mereka buat. Bahkan ada juga Guru PAI yang baru datang mengambil syarat pemberkasan. Tidak seperti biasanya, tahun ini pemberkasan untuk Guru PAI PNS dan Non PNS dilakukan bersamaan. Yang membedakan hanya periode pencairannya saja. 

“Kalau PNS periode pencairannya April sampai Juni 2015 (tiga bulan). Sedangkan untuk Guru PAI Non PNS periode pencairan sertifikasinya Januari sampai Juni 2015 (enam bulan),” jelas Kepala Seksi PAI, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si di ruang kerjanya, Selasa (16/6/2015).

Lebih lanjut Hanafi menyampaikan bahwa waktu penyerahan berkas untuk guru PAI PNS maupun Non PNS paling lama sampai 22 Juni 2015. Sehingga di awal Juli, sudah disiapkan untuk pengusulan pencairan TPG ke KPPN.

Guru PAI yang datang silih berganti dilayani langsung empat Pelaksana Seksi PAI. Untuk Guru PAI SD Kecamatan Pontianak Selatan, Tenggara dan Barat dilayani Roslina, SEI. Untuk Guru PAI SD Kecamatan Pontianak Timur, Utara dan Kota oleh Mustafid. Guru SMP dengan Shalahuddin Marta Yusra, S.HI. Sedangkan Sumiati melayani guru PAI tingkat SMA/SMK.

Namun kalau guru sudah banyak yang antri, keempatnya juga melayani untuk semua jenjang. Jika berkas yang disampaikan sudah lengkap, Guru PAI yang bersangkutan disilahkan langsung masuk ke ruang Kepala Seksi PAI untuk ditandatangani Fakta Integritas dan beberapa berkas lainnya.*(Sumi/Ptk)

Media Konsultasi Syariah Hadir Melayani Umat

Kamis, 11 Juni 2015, 15:10 – http://kalbar.kemenag.go.id
Media Konsultasi Syariah Hadir Melayani Umat

Setiap manusia terkadang tidak bisa lepas dari masa lalunya. Terutama masa lalu yang kelam karena kekhilapan yang pernah dilakukan. Sehingga membuat mereka merasa tidak tenang, karena dibayangi dosa masa lalu tersebut.

Banyak diantara mereka sebenarnya ingin keluar dari persoalan tersebut. Tapi terkadang mereka bingung dan malu, bahkan takut kalau rahasia masa lalunya diketahui orang lain. Sehingga persoalan tersebut akan terus membayangi hidupnya.

“Bagi mereka yang memiliki cerita hidup seperti itu, tidak perlu cemas lagi. Karena kini sudah ada Media Konsultasi Syariah (MKS) yang akan membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi,” kata Penyuluh Fungsional Agama Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Syarifah Azizah, Lc.

Lebih lanjut Ustazah Azizah, begitu penyuluh ini biasa disapa jamaahnya, ketika ditemui di Kemenag Kota Pontianak, Rabu (10/6/2015) menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu dirinya diminta Direktur Radio Mujahidin Pontianak untuk menjadi salah satu narasumber atau pengasuh program tersebut.

MKS hadir untuk membantu masyarakat yang mungkin malu dan sungkan untuk bertanya kepada ustadz dan ustadzah secara langsung. Baik di majelis taklim maupun di majelis ilmu lainnya. Bentuk acaranya tidak disiarkan secara onair (langsung) di radio. Tapi hanya via SMS saja.” jelas Alumnus Universitas Al-Azhar, Cairo Mesir ini ramah.

Tekhnisnya, dari masyarakat mengirm pertanyaan kepada operator MKS yang khusus menangani program tersebut. Kemudian pertanyaan diteruskan kepada para ustadz dan ustadzah sesuai dengan bidang keilmuwannya. Selanjutnya para Ustadz atau ustadzah mengirim jawaban kepada operator, langsung diteruskan kepada penanya, jelas Penyuluh yang memiliki wilayah binaan di Kecamatan Pontianak Tenggara ini.

“Mungkin kalau mereka datang dan bertanya di Majelis Taklim, mereka malu aibnya diketahui banyak orang. Tapi dengan MKS yang bersangkutan tidak perlu khawatir. Karena rahasia mereka tetap terjaga. Bahkan para pengasuh acaranya saja tidak tahu siapa pengirim pertanyaan tersebut,” tambahnya.

Azizah juga mengatakan, MKS membuka pertanyaan seputar Akidah, Fiqih, Muamalah dan Syariah. Bagi masyarakat umum yang memiliki permasalahan atau pertanyaan seputar hal tersebut dapat mengirim pertanyaan melalui sms dengan format: Ketik Nama (spasi) Umur (spasi) Pertanyaan. Kemudian kirim ke Nomor : 0812 5017 8525. “Insya Allah, dalam waktu 1 × 24 jam sudah dapat notifikasi balasan dari para ustadz dan ustadzah yang mengasuh acara tersebut.

Program ini dilaunching dan dibuka secara resmi pertama kali untuk umum sejak 1 Juni 2015,” papar Penyuluh Kemenag yang juga dipercaya mengasuh Program Kajian Muslimah Mar’ah Shalihah yang disiarkan di Radio Mujahidin setiap Rabu pukul 13.00-15.00 WIB.

Menurut Azizah, dalam satu hari bisa masuk empat pertanyaan. Kemudian dijawab para pengasuh program tersebut via SMS dengan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Jika jawaban yang diberikan belum memuaskan, biasanya yang bersangkutan akan bertanya lagi via SMS

“Banyak pertanyaan yang masuk lumayan ekstrim. Intinya mereka ingin bertaubat karena pernah melakukan perbuatan tercela. Seperti pernah mencuri, berzinah, bahkan membunuh. Na’uzubillah,” cerita Azizah terharu sembari menghimbau kepada masyarakat yang ingin bertanya, bisa mengirim pertanyaan ke Nomor HP tersebut.

Adapun para ustadz dan ustadzah yang dipercaya mengasuh program baru persembahan Radio Mujahidin 105,8 FM Pontianak ini antara lain, Syarifah Azizah, Lc (Bidang Kajian Mar’ah Shalihah), Nashrullah, Lc (Bidang Hadits), Didi Hariri, Lc (Bidang Umum), Arif Hartono, S.Ag (Persoalan Keluarga/Rumah Tangga), dan Dr. H. Harjani Hifni, Lc (Membidangi Manajemen Qalbu).*(Sumi/Ptk).

Guru PAI Kota Pontianak Diminta Lengkapi Berkas TPG


Rabu, 10 Juni 2015, 11:31 – http://kalbar.kemenag.go.id

Guru PAI Kota Pontianak Diminta Lengkapi Berkas TPG





Seluruh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kota Pontianak yang sudah lulus sertifikasi diminta untuk segera melengkapi berkas guna memperlancar proses pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG). Tunjangan tersebut akan dibayar melalui DIPA Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak.

Kepala Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, Selasa (9/6/2015) mengatakan bahwa untuk Guru PAI PNS Tunjangan Sertifikasi atau TPG akan dibayar periode April sampai Juni 2015 (tiga bulan). Sedangkan Guru PAI Non PNS akan dibayar periode Januari sampai Juni 2015 (enam bulan).

Adapun persyaratan yang harus dilengkapi Guru PAI PNS untuk tri wulan kedua adalah membuat fakta integritas (bermaterai), SKMT, SK Pembagian Tugas Semester Genap, SK Ekskul (bagi yang melaksanakan ekskul), SKBK, Program Semester Genap TP 2014/2015, RPP terpilih, Analisis Hasil Belajar Siswa, dan Laporan Hasil Supervisi Pengawas.

Selain itu, Guru PAI juga diminta melampirkan foto copy Sertifikat Pendidik dan SK Dirjen (NRG), foto copy SK kenaikan pangkat terakhir serta KGB, foto copy NUPTK dan NPWP, foto copy Rekening BRI yang dipastikan aktif sampai Bulan Juli 2015, foto copy Daftar Gaji Bulan Juni, dan Laporan Triwulan (April sampai Juni 2015).

“Adapun persyaratan untuk Guru PAI Non PNS hampir sama. Hanya saja untuk berkas foto copy SK kenaikan pangkat terakhir, KGB dan Daftar Gaji diganti dengan foto copy SK Guru Tetap Yayasan (GTY). Kemudian periodenya disesuaikan (Januari sampai Juni 2015),” jelas Hanafi begitu ia biasa disapa.

Semua berkas tersebut disiapkan satu rangkap dan dimasukkan dalam map kertas berwarna. Untuk tingkat SD: Map Kuning (GPAI Kecamatan Pontianak Barat dan Kota); Map Biru (GPAI Pontianak Timur dan Utara); Map Putih (GPAI Pontianak Selatan dan Tenggara). Sedangkan map hijau untuk GPAI tingkat SMP, dan map merah untuk GPAI SMK dan SMA.

Persyaratan tersebut diserahkan ke Seksi PAI paling lama 22 Juni 2015. Informasi lebih lanjut, silahkan datang langsung ke Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Jalan Zainuddin Nomor 4 Pontianak pada hari dan jam kerja.

"Jika ada hal-hal yang belum jelas, silahkan bertanya langsung ke Seksi PAI. Insya Allah kami siap membantu Bapak/Ibu Guru," ujar Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini ramah.*(Sumi/Ptk).


Kamis, 04 Juni 2015

Wajah Baru Seksi PAI Kemenag Pontianak Dengan Papan Data Elektronik

Rabu, 3 Juni 2015, 19:14 – http://kalbar.kemenag.go.id
Wajah Baru Seksi PAI Kemenag Pontianak Dengan Papan Data Elektronik


Ada suasana yang terasa berbeda dari biasanya saat memasuki Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak. Suasana berbeda itu dikarenakan hadirnya sebuah Televisi LED 40 Inch merk Samsung yang terpasang persis di space dinding tengah ruangan.

Televisi tersebut diketahui sudah sekitar satu minggu terpasang di ruangan berukuran 6 × 7 meter ini. Berdasarkan informasi dari Kepala Seksi PAI, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si bahwa TV tersebut merupakan papan data elektronik yang sengaja dibeli karena termasuk belanja pengadaan untuk Seksi PAI tahun 2015.

“Sesuai DIPA Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak Tahun 2015 Nomor: 025.04.2.418675/2015 tanggal 14 Nopember 2014, diberikan anggaran untuk pengadaan papan data dengan nominal sepuluh juta rupiah,” kata Hanafi di ruang kerjanya, Senin (1/6/2015). 

Setelah berdiskusi, dengan mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kelebihan dan kekurangannya, Hanafi beserta empat stafnya sepakat untuk membeli papan data elektronik. Karena manfaat dan fungsinya jauh lebih banyak, ketimbang papan data manual. 

 “Mungkin dari segi ketahanannya, lebih awet papan data manual. Tapi fungsinya hanya terbatas untuk papan data. Sedangkan papan data elektronik, selain bisa dijadikan papan data juga bisa untuk menampilkan Portal Website Kemenag juga Blog Seksi PAI serta bisa menampilkan foto/dokumentasi kegiatan Seksi PAI sepanjang tahun,” jelas Hanafi ramah.

Lebih lanjut alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini mengatakan, dengan adanya papan data elektronik tersebut, ia berharap Seksi yang dipimpinnya mampu menampilkan data-data Pendidikan Agama Islam yang up to date, akurat dan terpercaya. Ditambah lagi sudah tersedianya jaringan internet yang ikut menunjang kinerja seluruh stafnya.*(Sumi/Ptk).

Kasi PAI Kemenag Pontianak Wisuda Santri TK Bina Empat Lima

Rabu, 3 Juni 2015, 19:04 – http://kalbar.kemenag.go.id
Kasi PAI Kemenag Pontianak Wisuda Santri TK Bina Empat Lima


Suasana di Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama Kemenag) Kota Pontianak mendadak heboh, Senin sore (1/6/2015). Pasalnya, tiba-tiba seorang ibu datang membawakan satu pohon telur untuk Kepala Seksi PAI, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si.

Usut punya usut, ternyata pohon telur yang cukup indah tersebut kiriman dari Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Bina Empat Lima Pontianak. Pohon telur tersebut sengaja dikirim dari TK yang beralamat di Jalan Tanjung Raya II Pontianak Timur ini, karena pada pagi harinya TK tersebut menggelar acara wisuda dan syukuran akhir tahun pelajaran 2014/2015 untuk seluruh anak didiknya.

Mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, H. Ahmad Hanafi telah menghadiri acara tersebut, sekaligus melakukan prosesi wisuda santri bersama Kepala TK dan pengurus yayasan dan pembina TK Islam Bina Empat lima Pontianak. Sehingga sangat wajar kalau mendapat kiriman pohon telur tersebut.

Hanafi, begitu ia biasa disapa, ketika dimintai keterangan terkait acara wisuda tersebut menyampaikan bahwa acara wisuda dan syukuran TK Islam Bina Empat Lima digelar di Gedung Diklat Bank Kalbar, Jalan Budi Karya Pontianak. Acara berlangsung dari pukul 08.30 -12.00 WIB.

Dikatakan alumnus Program Magister llmu Sosial Untan Pontianak ini bahwa acara tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MM, MT yang juga didaulat memberikan sambutan atas nama Wali Kota Pontianak.

Selain Wakil Wali Kota Pontianak, lanjut Hanafi, turut hadir pula utusan dari Dinas Pendidikan Kota Pontianak, jajaran Pengurus Yayasan Bina Empat Lima, para Dewan Guru, para orang tua/wali santri dan seluruh Santri TKA/TPA Islam Bina Empat Lima yang mengikuti prosesi wisuda.*(Sumi/Ptk).

Tahun 2015, Kouta Haji Pontianak 449 Orang

Minggu, 31 Mei 2015, 09:05 – http://kalbar.kemenag.go.id
Tahun 2015, Kuota Haji Pontianak 449 Orang

Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Nomor: 521/Kessos/2015 tanggal 30 April 2015, tentang Penetapan Kuota Haji Kabupaten/Kota Se Kalbar Tahun 2015/1436 H, Kuota Haji Kota Pontianak ditetapkan berjumlah 449 orang.

Dari 449 Calon Jemaah Haji (CJH) Kota Pontianak yang seharusnya berangkat tahun ini, ada yang menyatakan menunda dengan surat pernyataan sebanyak sembilan orang, dan dikeluarkan sementara dari kuota karena sudah pernah haji sebanyak 12 Jemaah. Sehingga ada 21 CJH yang untuk sementara tidak bisa berangkat tahun ini.

Selanjutnya, dari kuota 449 orang tersebut diberi kuota cadangan 5 % (23 orang). Sehingga secara otomatis CJH yang masuk kuota cadangan akan berangkat haji tahun ini. Informasi tersebut disampaikan Kepala Seksi dan Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, H. Ernan, S.Ag, M.Si di ruang kerjanya, Jumat (29/5/2015).

Lebih lanjut Ernan menjelaskan, sesuai dengan kebijakan Menteri Agama bahwa untuk pelunasan tahun ini, jemaah yang sudah pernah haji (dari Kota Pontianak sebanyak 12 jemaah) akan diberikan kesempatan melunasi bilamana terdapat sisa kuota (ada jemaah yang tidak bisa melunasi biaya haji) pada akhir pelunasan tahap I di Provinsi.

Terkait besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1436 H/ 2015, Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini menyampaikan bahwa besaran BPIH tahun 2015 rata-rata secara Nasional USD 2.717. Sedangkan BPIH Embarkasi Batam sebesar USD 2.556. 

“Besarnya BPIH Embarkasi Batam sesuai dengan surat Dirjen PHU Kemenag RI Nomor: Dt.VII.IV/I/KU.00/2880/2015 tanggal 28 Mei 2015 sebesar USD 2.556 dikali nilai jual rupiah pada waktu pelunasan di Bank Penerima Setoran (BPS-BPIH),” jelas pria kelahiran Seburing Seladu, Sambas ini ramah. 

Untuk pelunasan BPIH pada Bank Penerima Setoran Haji bisa dilakukan pada hari kerja (Senin sampai Jumat). Tahap I (tanggal 1 – 30 Juni 2015). Tahap masa perpanjangan (tanggal 7 – 13 Juli 2015). Kemudian tahap pengisian sisa kuota, sepuluh hari kerja sebelum penutupan proses pemvisaan di Kedutaan Besar Arab Saudi, papar mantan Kasi PAI Kemenag Kota Pontianak ini. 

“Seluruh Calon Jemaah Haji Kota Pontianak akan diberikan Manasik Haji sebanyak enam kali.
Empat Kali di tingkat kecamatan yang dilaksanakan Kantor Urusan Agama (KUA). Kemudian dua kali dilaksanakan di tingkat Kota oleh Seksi PHU Kemenag Kota Pontianak,” tutur Mantan Kepala KUA Pontianak Timur dan Selatan ini.

Dikatakannya, mengenai waktu dan tempat pelaksanaan Manasik Haji akan diinformasikan selanjutnya. Sedangkan untuk pembuatan Paspor Haji untuk jemaah yang belum memiliki paspor atau penggantian dan konversi/menambah nama, diminta segera melengkapi persyaratan dan langsung diantarkan ke Seksi PHU Kemenag Kota Pontianak untuk dikoordinir pembuatannya.

“Untuk jadwal pengurusan paspor telah ditentukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak, Jalan Letjen Sutoyo, pada Sabtu, 6 Juni 2015 (pukul 08.00 WIB sampai selesai). Bagi jemaah yang mengurus di atas tanggal tersebut, disilahkan mengurus sendiri ke Kantor Imigrasi” tegas Ernan.

Bagi jemaah yang ingin mengetahui dan mendapatkan Informasi lebih lanjut tentang nama-nama yang akan berangkat tahun ini, silahkan datang langsung dan dilihat di papan informasi yang ada di depan Seksi PHU Kantor Kemenag Kota Pontianak, Jalan Zainuddin Nomor 4 Pontianak, pada hari dan jam kerja.*(Sumi/Ptk)