Sabtu, 29 November 2014

25 KUNTUM BUNGA UNTUK GURU AGAMA


Sabtu, 29 November 2014, 15:19 - www.kalbar.kemenag.go.id



Hari Guru dan HUT PGRI Ke-69 tanggal 25 Nopember 2014 yang lalu, menyisakan kenangan indah untuk semua guru di SD Negeri 34 Pontianak Barat. Pasalnya dihari tersebut semua guru mendapat hadiah spesial dari para siswa berupa bunga.

Kenangan yang tak terlupakan tersebut dialami langsung salah satu Guru Agama Katolik Kemenag Kota Pontianak, Veronika, S.Ag. Tidak tanggung-tanggung, ibu guru yang pernah ditugaskan di Kabupaten Bengkayang ini menerima 25 kuntum bunga mawar dan aneka bunga lainnya. 

“Saya dapat 25 kuntum bunga dari anak-anak. Tapi, ada salah satu Guru Agama Islam yang dapat bunganya paling banyak. Ada bunga kristal, ada juga bunga plastik. Yang tidak ada bunga bank aja…,” candanya sambil tertawa ketika ditemui di Kemenag Kota Pontianak, Jumat (28/11/2014).

Mendapat pemberian bunga tersebut, Ia mengaku sangat senang dan bahagia. Karena menurutnya pemberian bunga merupakan salah satu bentuk perhatian murid-murid kepada gurunya. 

“Pemberian bunga adalah salah satu bentuk ungkapan kasih sayang seorang murid kepada gurunya.
Dan itu juga salah satu bentuk perhatian dari murid-murid kepada kami sebagai guru,” katanya dengan wajah berbinar. 

Guru yang diangkat Kemenag tahun 2000 ini mengatakan bahwa kejadian ini baru pertama kali terjadi di sekolahnya. Karena tahun-tahun sebelumnya semua guru diundang untuk mengikuti upacara/apel gabungan HUT PGRI di Gor Pontianak. 

“Tahun ini apel gabungan dilaksanakan lebih cepat satu minggu, sesuai instruksi Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak. Sehingga pas tanggal 25 Nopember, kita mengadakan upacara di sekolah masing-masing,” paparnya. 

SD yang beralamat di Jalan M. Saad Ain Perumnas I, Pontianak Barat tersebut saat ini dipimpin oleh Nurmah, S.Pd. Memiliki 40 Guru, termasuk guru honorer. Guru Agama Islam lima orang, Guru Agama Katolik dan Kristen masing-masing satu orang. Selebihnya guru mapel umum.*(Sumi/Ptk)

KEMENAG PONTIANAK UCAPKAN SELAMAT ATAS PELANTIKAN KAKANWIL KEMENAG KALBAR

Jumat, 28 November 2014, 20:47 – www.kalbar.kemenag.go.id


Akhirnya setelah sekian lama menanti siapa yang akan menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalbar terjawab sudah. Kamis (27/11/2014) di Operation Room Kemenag RI, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si sebagai Kakanwil Kemenag Kalbar yang baru. 

Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far. A, M.Si ditemui di ruang kerjanya, Jumat Pagi (28/11/2014) menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas dilantiknya Kakanwil Kemenag Kalbar tersebut.

“Pertama-tama atas nama Kepala Kantor Kemenag Kota Potianak, saya mengucapkan selamat kepada Bapak Kakanwil Kemenag Kalbar, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, yang baru saja dilantik oleh Menteri Agama kemarin. Semoga dengan pelantikan beliau bisa membawa perubahan lebih baik di institusi Kemenag Kalbar,” harap Ja’far.

Lebih lanjut Ja’far menyampaikan, Kemenag Kota Pontianak siap mendukung program Kakanwil Kemenag Kalbar ke depan. Bahkan ia sudah melakukan rapat internal bersama Kasubag TU serta para Kasi dan Penyelenggara di lingkungan Kemenag Kota Pontianak. 

“Pagi tadi saya sudah mengadakan rapat internal bersama Kasubag TU serta para Kasi dan Penyelenggara. Intinya, saya meminta kita semua mendukung Bapak Kakanwil yang baru saja dilantik oleh Menteri Agama,” papar salah satu Tokoh NU Kalbar ini. 

Pejabat nomor satu di Kemenag Kota Pontianak ini juga mendoakan semoga Kakanwil yang baru selalu diberi kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT dalam melaksanakan tugas mulia namun berat tersebut. Apa lagi Kemenag saat ini menjadi sorotan dengan raport merah. 

“Mudah-mudahan kita bisa bangkit lagi untuk membangun marwah Kemenag. Kita masih punya harapan untuk kepemimpinan beliau (red, Syahrul Yadi). Karena usia beliau masih muda dan pendidikan beliau pun menunjang. Sekali lagi selamat,” kata Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini bijak. 

Mantan Kepala Kemenag Singkawang ini juga mengatakan bahwa beliau juga sudah menyampaikan ucapan selamat secara langsung kepada Kakanwil Kemenag Kalbar via Handphone, Kamis malam, 27 Nopember 2014.

“Alhamdulilah, saya sudah mengucapkan selamat kepada beliau tadi malam. Beliau sangat senang dan mengucapkan terima kasih. Tadi malam beliau masih di Jakarta, dan pagi ini beliau akan pulang ke Pontianak,” cerita Ja’far.

Disinggung sebagai sesama alumni di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Ja’far mengatakan merasa sangat bahagia sekaligus bangga. “Beliau adalah kader terbaik PMII,” tutur Ja’far dengan semangat. 

Sebagai sesama sahabat pergerakan di Majelis Pembina PMII, Ja’far punya pesan khusus kepada Kakanwil baru. Karena menurutnya, sebagai sesama sahabat sudah seharusnya untuk saling mengingatkan. 

“Jabatan ini adalah amanah. Untuk itu, senantiasa mohon petunjuk Allah. Karena tugas Kakanwil itu berat. Melayani semua agama, bukan hanya agama Islam saja. Sebagai pejabat (red, Kakanwil) harus mau membuka diri. Mau menerima kritikan dan masukan, baik positif maupun negatif dalam rangka menunaikan tugas mulia tersebut,” pesan suami dari Hj. Ratna Iriani ini. 

Kemudian, lanjut Ja’far, senantiasa bertawakkal, serahkan semua kepada Allah. Terakhir, karena Kakanwil termasuk panutan, menjadi tokoh, membawahi sekian ribu orang, banyak harapan-harapan yang diberikan kepada kita semuanya, harus disesuaikan. Intinya harus pandai menempatkan diri sebagai orang tua. 

“Sekali lagi, atas nama Kepala Kantor Beserta Keluarga Besar Kemenag Kota Pontianak, Saya mengucapkan Selamat kepada Bapak Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si yang dilantik sebagai Kakanwil Kemenag Kalbar. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan kepada Bapak. Dan kami siap mendukung program Bapak,” ucap H. Ja’far dengan tulus.*(Sumi/Ptk)

SEANDAINYA TIDAK ADA GURU

Rabu, 26 November 2014, 09:03 – www.kalbar.kemenag.go.id
ARTIKEL: 
Oleh : Sumiati, J, S.Sos.I, M.Si*



Hampir dua tahun sudah saya bekerja dan berurusan langsung dengan Guru. Karena kebetulan saya ditempatkan di Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak. Setiap hari tamu yang datang kebanyakan guru agama. Baik yang diangkat oleh Dinas maupun Kemenag. 

Semakin lama, saya dan teman-teman semakin terbiasa menghadapi para guru dengan berbagai karakternya. Terkadang kami bercanda di ruangan membicarakan tingkah laku dan kebiasaan guru yang kita layani setiap hari. Suatu hari saya pernah berkata kepada teman-teman, “ternyata tidak hanya guru yang harus mengadapi murid-muridnya dengan segala tingkah polahnya. Kita di Seksi PAI pun ikut juga merasakan gimana menghadapi tingkah laku guru dengan berbagai karakter (hehehe),”.

Tanggal 25 Nopember 2014, bertepatan dengan hari guru dan HUT PGRI ke-69, saya merasa terpanggil untuk membuat tulisan yang saya persembahkan untuk semua guru di seluruh Kalbar. Semoga apa yang akan saya tulis tidak membuat para guru menjadi besar kepala. Melainkan bisa memotivasi diri untuk menjadi pendidik yang jauh lebih baik lagi ke depannya.

Guru adalah sosok yang hendaknya bisa digugu dan ditiru. Artinya guru harus bisa menjadi teladan dalam segala hal. Baik pikiran, ucapan maupun perbuatannya. Seorang guru idealnya menjadi sosok yang seharusnya bisa menjadi panutan dan contoh yang baik bagi seluruh anak didiknya, bahkan lingkungannya.

Karena terkadang masyarakat tidak mau tahu, yang mereka pahami adalah bahwa seorang guru haruslah berprilaku baik. Guru haruslah sopan. Guru haruslah menjadi panutan dan teladan, dan masih banyak lagi hal-hal baik yang terlanjur disematkan masyarakat kepada sosok guru.

Totalitas dan kesempurnaan, mungkin itu bahasa yang mendekati dengan keinginan masyarakat tersebut. Pada hal, guru juga manusia biasa. Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau UU Guru dan dosen disebutkan bahwa guru itu pada dasarnya harus profesional, berkarakter atau bermartabat. Itu berarti guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pada siswa.

Lebih dari itu, guru harus memerankan fungsi dasarnya sebagai pendidik. Menjadi pendidik berarti sama juga menjadi teladan bagi anak didiknya. Guru dan murid adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ketika muridnya berprestasi/pintar serta berprilaku baik, guru mendapat pujian. Sebaliknya, ketika muridnya tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan, guru pun akan menjadi pihak yang dipersalahkan. 

Guru yang baik, bertanggung jawab, penuh kasih sayang, selalu peduli, penuh motivasi, hampir bisa dipastikan akan melahirkan murid atau siswa sesuai harapan. Sebaliknya, guru yang hanya melepaskan kewajiban saja, begitu selesai ngajar, tidak peduli lagi dengan murid-muridnya, akan melahirkan murid yang jauh dari harapan. Dalam pribahasa dikenal dengan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. 

Prilaku guru, mulai dari ucapan, perbuatan, sampai perasaan akan berpengaruh besar pada murid-muridnya. Dalam konteks ini, peranan guru sangat sentral dalam dunia pendidikan. Fasilitas pendidikan selengkap atau semewah apapun, tidak memberikan pengaruh signifikan apabila tidak ditunjang kualitas guru. Banyak sekolah miskin fasilitas, tapi banyak melahirkan murid-murid hebat. Kenapa? Karena ditunjang oleh guru yang secara ikhlas dan bertanggung jawab mengajar, membina, dan mendidik murid-muridnya.

Pemerintah telah menerapkan sertifikasi guru. Tujuan utamanya adalah agar guru memiliki kompetensi. Mereka tidak lagi digaji rendah, melainkan tertinggi bila dibandingkan dengan pegawai lain. Semua itu ingin menjadikan guru benar-benar konsentrasi dengan tugasnya. Ketika guru sudah mencintai profesinya, ia selalu meningkatkan kualitas dirinya. Ia tidak merasa puas dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Setiap hari ia akan memperbaharui pengetahuannya baik melalui internet, membaca buku, atau diskusi. Bahkan mengikuti seminar yang berkaitan dengan pendidikan. Bukan hanya itu, ia juga melatih diri membuat karya tulis sebagai perwujudan buah pemikirannya.

Bukanlah guru yang baik, jika dia tidak perduli dengan perkembangan anak didiknya. Contoh, ketika ada muridnya terlibat tawuran, ia tidak peduli. “Ah, itukan terjadi di luar lingkungan sekolah. Bukan tanggung jawab guru,” dalih guru yang tak bertanggung jawab. Ketika ada murid suka bolos sekolah, lalu main game online di warnet, “Ah, dasar anaknya bandel. Suka tak mendengarkan nasihat guru,” kata guru menyepelekan masalah.

Ingat, guru tidak sekadar menstransfer ilmu pengetahuan, melainkan juga mendidik dan membina mental anak didiknya. Ketika ada murid atau siswa terlibat tawuran, melakukan bulli terhadap junior, sering bolos, guru tidak boleh lepas tanggung jawab. Justru anak-anak seperti itu menjadi tanggung jawab guru – Tentunya juga mejadi tanggung jawab orang tuanya.

Seorang guru dikatakan sukses apabila berhasil mengubah atau membina seorang anak bodoh (secara akademik) menjadi pintar. Dari belum bisa berhitung menjadi bisa. Dari anak bandel, menjadi anak penurut. Dari anak miskin menjadi orang hebat. Itulah kebanggaan sejati seorang guru ketika murid-muridnya berhasil menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agama. Sebaliknya apabila ada murid-muridnya bandel malah menjadi lebih bandel, murid bodoh makin lebih bodoh, murid suka bolos malah berhenti, itulah kegagalan seorang guru.

Peranan guru (baik formal maupun informal) sangat penting bagi pembinaan mental. Apa jadinya dunia ini tanpa guru. Pasti gelap gulita. Siapa yang akan mengajarkan orang membaca, berhitung, mengenalkan ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Apa jadinya dunia tanpa guru. 

Pastilah tidak ada manusia menginjakkan kaki di bulan, tidak ada teknologi, tidak kenal internet, tidak ada politisi, dokter, dan tidak ada berbagai profesi lainnya. Siapapun orang hebat yang ada di dunia ini, tidak lepas dari sentuhan seorang guru. 

Guru menjadi segalanya. Jangan remehkan profesi guru. Jangan pandang sebelah mata guru. Jangan abaikan kehidupan mereka. Orang tua kita sering mengajarkan, “Hormatilah guru, kamu akan mendapatkan berkahnya!”. 

Selamat Hari Guru. Jasa-jasamu tidak bisa dibayar dengan harta apapun di dunia ini. Hanya Tuhan yang bisa membalasnya. Terima kasih untuk semua guru atas dedikasi dan pengabdianmu.*(Pelaksana Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak).

IAIN PONTIANAK USULKAN BANTUAN BEASISWA S1 BAGI GURU PAI


Selasa, 25 November 2014, 16:35 – www.kalbar.kemenag.go.id





Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak memberikan kesempatan untuk Guru PAI di tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK yang belum memiliki Ijazah S1 untuk diikutsertakan pada Program Bantuan Beasiswa Peningkatan Kualifikasi Sarjana Strata Satu (S.1).

Program tersebut diketahui melalui surat dari Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd Nomor: Sti.22/PP.00.9/469/2014 tanggal 21 Nopember 2014, tentang permohonan untuk mengisi form beasiswa kualifikasi bagi Guru PAI umum.

Surat tersebut disampaikan langsung oleh staf TU FTIK IAIN Pontianak, Syarif M. Redha, SS ke Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Senin sore (24/11/2014). Kedatangan Reza (sapaan akrab untuk M. Redha) diterima pelaksana Seksi PAI, Sumiati.

Selain menyampaikan surat, Reza juga menyampaikan Daftar Calon Mahasiswa Program Bantuan Beasiswa Peningkatan Kualifikasi Sarjana S1 untuk wilayah Kota Pontianak. Daftar tersebut belum terisi dengan lengkap. Sehingga Operator Seksi PAI diminta untuk melengkapi data yang masih belum terisi.

“Kami sudah ke Kanwil Kemenag Kalbar. Tapi menurut informasi di sana, lebih baik langsung saja ke Kemenag Kota Pontianak. Supaya Data yang diperlukan bisa lebih cepat,” kata Reza. 

Daftar calon Mahasiswa Program Bantuan Beasiswa S1 IAIN Pontianak tersebut sebenarnya pernah diusulkan dari Seksi PAI beberapa waktu sebelumnya. Dari daftar tersebut ada 87 Guru PAI Kota Pontianak yang akan disulkan untuk program bantuan beasiswa Peningkatan Kualifikasi Sarjana S1.

Menurut Reza, Selain Kota Pontianak ada beberapa Kabupaten/Kota di Kalbar yang juga akan dihubungi via telpon dan email. Antara lain Kota Singkawang dan Kabupaten Landak yang telah mengusulkan nama-nama Guru PAI yang belum S1.*(Sumi/Ptk)

KONSEKUENSI GURU PENERIMA BEASISWA, TUNJANGAN SERTIFIKASI DIHENTIKAN

Jumat, 21 November 2014, 15:11 – www.kalbar.kemenag.go.id



Beberapa Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kota Pontianak yang awalnya berniat untuk mengikuti Seleksi Beasiswa S2 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, akhirnya mengundurkan diri. Kabarnya bagi penerima beasiswa, otomatis tunjangan sertifikasinya dihentikan selama yang bersangkutan mengikuti perkuliahan. 

Kepastian dihentikannya tunjangan sertifikasi atau Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi penerima beasiswa disampaikan salah satu Guru PAI Kota Pontianak, Drs. Nurul Muhson. Beliau mengatakan sudah berkonsultasi dan bertanya langsung dengan teman-temannya di Kemenag pusat. 

“Saya sudah bertanya langsung dengan teman-teman di Kemenag Pusat tentang penerima beasiswa S2. Memang benar kalau guru penerima beasiswa tunjangan sertifikasinya dihentikan sementara waktu. Sampai yang bersangkutan bisa menunjukkan bukti ijazah S2-nya,” kata Nurul Muhson ketika bertandang di Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Kamis (20/11/2014). 

Guru PAI SMP Negeri 1 Pontianak ini pun masih mempertimbangkan apakah akan mengikuti seleksi beasiswa di IAIN Pontianak ataukah mengubur impiannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

“Jujur saja, sebenarnya saya sangat berminat melanjutkan S2. Tapi, tentu saya harus komunikasikan dulu dengan keluarga,” katanya bijak. 

Sementara Guru PAI SMK Negeri 8 Pontianak, Nurmi, S.Pd.I sudah memantapkan hati untuk mengikuti seleksi beasiswa S2. Karena dia sudah mendapat izin dari suaminya juga dari kepala sekolahnya untuk mengikuti program tersebut.

“Insya Allah saya siap dengan segala konsekuensinya. Kan Cuma dua tahun tunjangan sertifikasinya dihentikan. Setelah itu akan dibayar seperti biasa,” kata Nurmi dengan mantap saat mengambil rekomendasi yang diberikan Kemenag untuk mendaftar di IAIN Pontianak. 

Alumnus Jurusan PAI, STAIN (sekarang, IAIN) Pontianak ini pun bertekad akan tetap melanjutkan S2-nya dengan biaya pribadi, seandainya tidak lulus seleksi. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Program IAIN Pontianak memberikan kesempatan kepada Guru PAI dan Pengawas di lingkungan Kemenag Kota Pontianak untuk mengikuti Seleksi Calon Peserta Beasiswa Kualifikasi S2. 

Waktu pendaftaran calon peserta dimulai tanggal 17-21 Nopember 2014. Sementara seleksi/tes dilakukan pada 24 Nopember 2014 di Pascasarjana IAIN Pontianak. Sedangkan pengumuman kelulusan pada tanggal 25 Nopember 2014. Pendaftaran bisa dilakukan langsung di Gedung Pascasarjana IAIN Pontianak pada hari kerja atau melalui email: tifabest@yahoo.com.

Adapun persyaratan calon peserta antara lain adalah Guru/Pengawas PAI pada sekolah (TK/PAUD/SD/SMP/SMA/SMK); Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS); Memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun; Serta berusia maksimal 48 tahun. 

Program beasiswa ini merupakan Program Bantuan Beasiswa S2 GPAI/Pengawas (Baru) tahun 2014 dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI. Sementara IAIN Pontianak sebagai penyelenggara program tersebut.*(Sumi/Ptk)

IAIN PONTIANAK LAKUKAN SELEKSI BEASISWA S2 GURU DAN PENGAWAS PAI

Kamis, 20 November 2014, 09:52 – www.kalbar.kemenag.go.id


Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak memberikan kesempatan kepada Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pengawas di lingkungan Kementerian Agama Kota Pontianak untuk mengikuti Seleksi Calon Peserta Beasiswa Kualifikasi S2.

Melalui surat Nomor: Sti.22/PP.00.9/PPs/377/2014 tanggal 14 November 2014 tentang Seleksi Calon Peserta Beasiswa Kualifikasi S2 Guru PAI/Pengawas, meminta Kemenag Kota Pontianak untuk menginformasikan kepada guru dan Pengawas PAI Kota Pontianak tentang adanya seleksi tersebut.

Kepala Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si ketika dikonfirmasi, Rabu (19/11/2014) membenarkan bahwa telah menerima surat dari Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak terkait Seleksi Beasiswa S2 bagi Guru dan Pengawas PAI

“Kami telah menerima surat dari Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, Senin yang lalu. Berdasarkan surat tersebut, Kemenag diminta memberikan rekomendasi kepada Guru dan Pengawas PAI Kota Pontianak yang berminat untuk mengikuti seleksi. Dan kami sudah berikan rekomendasi kepada beberapa Guru PAI,” kata Hanafi. 

Lebih lanjut beliau menjelaskan, Waktu pendaftaran calon peserta dimulai tanggal 17-21 Nopember 2014. Sementara seleksi/tes dilakukan pada 24 Nopember 2014 di Pascasarjana IAIN Pontianak. Sedangkan pengumuman kelulusan pada tanggal 25 Nopember 2014. 

“Pendaftaran bisa dilakukan langsung di Gedung Pascasarjana IAIN Pontianak pada hari kerja atau melalui email: tifabest@yahoo.com,” papar Alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini.

Adapun persyaratan calon peserta antara lain adalah Guru/Pengawas PAI pada sekolah (TK/PAUD/SD/SMP/SMA/SMK); Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS); Memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun; Serta berusia maksimal 48 tahun. 

Program beasiswa ini merupakan Program Bantuan Beasiswa S2 GPAI/Pengawas (Baru) tahun 2014 dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI. Sementara IAIN Pontianak sebagai penyelenggara program tersebut.*(Sumi/Ptk)

HARI TERAKHIR PENYERAHAN BERKAS TPG PAI POTIANAK

Senin, 17 November 2014, 15:39 – www.kalbar.kemenag.go.id



Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak diserbu Guru PAI. Karena Senin (17/11/2014) merupakan hari terakhir penyerahan berkas untuk pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) PAI PNS periode Oktober sampai Desember 2014.

Satu persatu berkas diterima oleh pelaksana Seksi PAI. Kemudian langsung diperiksa kelengkapannya. Ada yang langsung diterima, karena sudah memenuhi syarat. Ada pula yang harus diperbaiki kembali oleh yang bersangkutan. Karena masih ada kekeliruan.

Untuk Guru PAI SD, berkas TPG diterima oleh Roslina, SEI. Untuk Tingkat SMP diterima oleh Shalahuddin Marta Yusra, SHI. Sedangkan Berkas TPG untuk Guru PAI SMA/SMK diterima oleh Sumiati.

Beberapa berkas yang harus disampaikan Guru PAI adalah Fakta Integritas bermaterai Rp. 6.000,-, SKMT, SK Pembagian Tugas, SKBK, Prosem, RPP Terpilih, Analisis hasil belajar siswa, Hasil Supervisi Pengawas, foto copy Sertifikat Pendidik, foto copy NRG, SK Terakhir, KGB, Daftar Gaji Buan Nopember, NUPTK, NPWP, dan foto copy Rekening BRI.

Semua berkas tersebut disiapkan satu rangkap dan dimasukkan dalam map kertas berwarna. Untuk tingkat SD (map kuning untuk Kecamatan Pontianak Barat dan Kota; map biru untuk Kecamatan Pontianak Timur dan Utara; map putih untuk kecamatan Pontianak Selatan dan Tenggara). Sedangkan untuk tingkat SMP map hijau, dan map merah untuk SMK dan SMA.*(Sumi/Ptk)

HAYATUNUPUS WAKILI KALBAR PRESENTASIKAN PROGRAM AKSI BUDAYA DAMAI

Jumat, 14 November 2014, 08:23 – www.kalbar.kemenag.go.id



Satu kebanggaan bagi Kalbar, Program Aksi Budaya Damai (ABD) SMA Negeri 3 Pontianak mendapat penilaian terbaik dari Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Pusat. Sehingga Hayatunupus, S.Ag., M.Pd sebagai ketua tim diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan sekaligus sebagai narasumber dalam kegiatan yang sama, 12-14 Nopember 2014. 

“Alhamdulillah SMA Negeri 3 mendapat penilaian terbaik dari Litbang. Sehingga saya mewakili Kalbar diundang menjadi narasumber ABD di Jakarta. Dua Propinsi lain adalah Bangka Belitung dan Palu. Sementara propinsi lain sebagai pesertanya,” jelas Hayatunupus, Guru PAI SMA Negeri 3 Pontianak ini via BBM, Kamis (13/11/2014). 

Lebih lanjut PNS Kemenag Kota Pontianak ini menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari monitoring yang dilakukan tim Litbang pusat pada September yang lalu. Dari Kalbar ada tiga kabupaten/kota yang dikunjungi dan dinilai. Yakni Kota Pontianak, Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah (dulu, Kabupaten Pontianak). 

“Kota Pontianak diwakili SMAN 1, SMAN 3 dan SMK Negeri 3. Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah juga diwakili masing-masing tiga SMA/SMK. Semuanya membuat program ABD dan melaksanakannya. Kemudian dinilai dari litbang pusat. Alhamdulillah SMAN 3 menjadi yang terbaik,” papar Waka Kesiswaan SMA yang beralamat di Jalan W.R. Supratman Nomor 1 Pontianak ini. 

Guru Pendidikan Agama Islam yang aktif di berbagai organisasi keagamaan ini menceritakan bahwa pengumuman pemenang terbaik Program ABD pada Jumat (7/11/2014). Dari Litbang Pusat langsung menelpon dirinya dan Kepala SMAN 3 menyampaikan berita bahagia tersebut. Sekaligus mengundang Ketua tim ABD untuk presentasi di Jakarta. 

“Program ABD ini merupakan aksi lintas Agama yang dilakukan oleh empat guru agama di SMAN 3 (Guru Agama Islam, Kristen, Katolik dan Buddha). Kebetulan saya Ketuanya. Tiga Guru Agama lain atas nama Duriyati, M.Pd.K, Yohana Sulis Suryani, S.Pd dan Kasyanto,” tambahnya. 

Adapun Aksi Budaya Damai yang telah dilakukan Guru Agama SMAN 3 ada tiga aksi. Pertama, Pemotongan Hewan Qurban untuk dibagikan kepada warga sekolah dan sekitarnya yang membutuhkan. Kedua, Kunjungan kepada bayi Inayah (bayi yang mengalami kelainan saat lahir usus di luar perut, tidak mempunyai lubang anus dan bibir sumbing). Ketiga, Anjangsana / kunjungan ke panti sosial.*(Sumi/Ptk)

TIM VISITING DIREKTORAT PAI KUNJUNGI PONTIANAK

Rabu, 12 November 2014, 14:51 – www.kalbar.kemenag.go.id


Kota Pontianak menjadi salah satu kota tujuan tim pelaksanaan visiting Direktorat PAI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dari 12 provinsi yang dikunjungi. Kegiatan dilaksanakan selama tujuh hari (10 – 16 Nopember 2014).

Tim yang datang ke Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak pada Selasa (11/11/2014) diterima dengan ramah Kepala Seksi PAI, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si. Turut mendampingi Kasi PAI adalah Pengawas PAI SD, Mas Hadran,A.Md dan Ketua KKG PAI SD Pontianak Selatan, Sri Sulastri, M.Pd.

Sehari sebelumnya, Senin (10/11/2014) tim tersebut juga sudah bertemu langsung dengan Kepala Subag Tata Usaha, H. Abdulbar, S.Ag., M.Pd. Turut mendampingi Kasubag TU, Ketua Kelompok Kerja Pengawas, M. Yusuf, S.Pd.I, serta dua pengawas PAI, Dra. Nurul Wahidah, M.Si (Pengawas PAI tingkat SMP, SMA dan SMK) dan Dra. Syariah (Pengawas PAI tingkat SD).

Tim visiting terdiri dari dua orang Instruktur Nasional (IN) Kurikulum 2013 (K-13) atas nama Jejen Jamaludin, S.Pd.I dan Drs. Suyanto, M.Si. Kehadiran keduanya tersebut didampingi Pelaksana Subdit PAI SD, Zaki Kurniawan, SE selaku tim pelaksanaan monitoring Evaluasi Program PAI SD di daerah.

Sesuai jadwal, pada Rabu, 11 Nopember 2014, tim akan melakukan monitoring ke Sekolah Dasar (SD) Negeri sasaran yang sudah ditetapkan yakni SDN 03 Jalan Sulawesi Pontianak Selatan. Disamping itu, tim juga akan melakukan monitoring di sembilan SD lain yang akan langsung didampingi oleh Pengawas PAI SD yang bertugas di wilayah yang dikunjungi.

Selain melakukan monitoring ke sepuluh sekolah, kedua IN K-13 juga akan memberikan Bimtek K-13 kepada 40 Guru PAI SD dan Pengurus KKG se Kota Pontianak. Rencananya kegiatan akan dilaksanakan 13-14 Nopember 2014, di Aula SDN 34 Jalan Prof. M. Yamin, Kota Baru – Pontianak Selatan.

Sementara pada Sabtu, 15 Nopember 2014 tim akan melakukan finalisasi data. Tanggal 16 Nopember, tim akan kembali ke Jakarta guna melaporkan hasil monitoring yang telah dilakukan di Pontianak ke Direktorat PAI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.*(Sumi/Ptk)

Selasa, 25 November 2014

SEKSI PAI KEMENAG PONTIANAK TERIMA DUMMY SERTIFIKAT PENDIDIK

Selasa, 11 November 2014, 14:35 – www.kalbar.kemenag.go.id


 
 
Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak terima Dummy Sertifikat Pendidik Guru PAI dari Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Kalbar. Pengambilan sertifikat berdasarkan undangan via email dari bidang PAKIS yang ditujukan kepada KASI PAI/Pendis/Pakis se Kalimantan Barat beberapa hari sebelumnya. 

Kepala Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si yang diwakili dua pelaksananya, Roslina, SEI dan Sumiati bertemu langsung dengan Pelaksana Seksi PAI pada Pendidikan Menengah Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Kalbar, Fakhmi Afero, SE, MM untuk mengambil dummy sertifikat, Senin (10/11/2014).

Untuk Kota Pontianak dummy sertifikat yang diterima berjumlah sebelas lembar. Duplikat sertifikat tersebut atas nama Lustiawati, M. Mas’ud, Rosyidah Anies Suri Utami, Susana, Ida Nurkilah, Atang Jaelani, S.Pd.I, M. Syukri, Ismayani Barus, Susilawati, Catur Rokhman dan Ana Supiana.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa UIN Jakarta telah menerbitkan Dummy Sertifikat Pendidik bagi Guru PAI yang dinyatakan lulus Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2014. Duplikat sertifikat tersebut selanjutnya diminta untuk diverifikasi sesuai dengan data guru yang sebenarnya.

Kasi PAI pada Pendidikan Menengah Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Kalbar, Samsul Bahri, S.IP, beberapa hari sebelumnya juga menyampaikan bahwa duplikat perbaikan sertifikat untuk guru yang lulus tersebut diberikan untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam penulisan nama, tempat tanggal lahir dan bidang studi sertifikasi bagi peserta PLPG.

Samsul juga berharap Verifikasi Dummy Sertifikat sudah selesai paling lambat tanggal 13 Nopember 2014. Setelah dummy sertifikat diverifikasi, selanjutnya akan dikirim Bidang PAKIS ke UIN Jakarta.*(Sumi/Ptk)

MUHASABAH DIRI DENGAN JUJUR

Senin, 10 November 2014, 08:15 - www.kalbar.kemenag.go.id

 

 
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [Q.S.Al-Hasyr (59):18]

Ayat di atas adalah ayat yang isinya perintah agar kita mau melakukan ‘introspeksi diri’, muhasabah alias menghisab diri. Muhasabah berasal dari kata hasibah yang artinya menghisab atau menghitung. Dalam penggunaan katanya, muhasabah diidentikkan dengan menilai diri sendiri atau mengevaluasi, atau introspeksi diri.

Dengan kata lain, muhasabah diri sama dengan menghitung-hitung/menghisab diri apa yang telah kita lakukan selama hidup. Misalnya apa yang telah kita perbuat sepanjang tahun atau sepanjang hari ini. Muhasabah diri sangat penting dan wajib dilakukan. Karena tanpanya kita bisa terlena dan lupa akan hakikat hidup yang sebenarnya. Yang terpenting adalah agar kita menjadi manusia dan pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Tapi yang perlu kita ingat adalah agar bisa melakukan muhasabah diri dengan jujur. Karena kalau evaluasi diri dilakukan dengan tidak jujur maka akan sia-sia saja. 

Dengan sering melakukan muhasabah diri, kita akan mengetahui berbagai kelemahan, kekurangan dan kesalahan yang telah kita lakukan. Kemudian bersegera memohon ampun dan bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha. Selanjutnya bertekad untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama di waktu yang akan datang. Jangan pernah malu mengakui kalau kita memang belum banyak melakukan hal-hal baik dan positif. Jangan pula alergi dengan saran dan kritikan dari orang lain. Jadikan hal tersebut sebagai cambuk dan motivasi bagi kita agar bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. 

Kritik dari orang yang tidak menyukai kita sesungguhnya itulah yg perlu kita camkan. Karena mereka itu akan mengatakan dengan jujur. Kebenaran itu memang terkadang terdengar sangat menyakitkan. Tapi sesungguhnya kita perlu berterima kasih kepada mereka. Karena orang yang selalu memuji dengan tidak jujur justru akan membuat kita lupa untuk bermuhasabah diri. Sehingga kita menjadi manusia yang selalu merasa diri paling benar, merasa diri paling hebat sendiri, dan seterusnya. Pada akhirnya menjadikan kita manusia yang angkuh dan sombong.

Beberapa aspek kehidupan yang perlu dimuhasabah antara lain aspek ibadah yang berhubungan dengan Allah (hablum minallah) dan aspek kehidupan sosial (hablum minannas). Dari aspek ibadah kepada Allah, sudahkah ibadah kita sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama (sesuai dengan ketentuan AlQuran dan Sunnah Rasulnya). Kemudian dari aspek kehidupan sosial dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia, sudahkah kita melakukannya dengan benar pula? Jangan-jangan, mulut/ucapan kita masih sering membuat orang-orang di sekitar kita merasa sakit hati dan terzalimi. Na’uzubillah.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk kita melakukan muhasabah diri? Beberapa ulama mengatakan bahwa waktu yang lebih baik untuk bermuhasabah adalah menjelang tidur malam. Atau paling tidak di akhir ataupun di awal tahun. Seperti saat ini, kita sudah memasuki tahun baru Islam 1436 Hijriyah.
Saat ini rasanya belum terlambat bagi kita semua untuk merenung dan mengevaluasi diri apa saja yang telah kita lakukan sepanjang hari atau sepanjang tahun yang telah kita lewati. Lebih banyak kebaikannya ataukah sebaliknya.

Semoga kita menjadi manusia dan pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Lebih baik kualitas Hablumminallah-Nya juga kualitas Hablumminannasnya. Menjadikan kita pribadi yang ikhlas, semakin rendah hati dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamien.*(Sumiati/Pelaksana Seksi PAI Kemenag Kota Pontianak).

UIN JAKARTA TERBITKAN DUMMY SERTIFIKAT PESERTA PLPG

Minggu, 9 November 2014, 03:59 – www.kalbar.kemenag.go.id


Setelah beberapa waktu lalu UIN Jakarta mengumumkan kelulusan peserta Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2014, kini sudah diterbitkan Dummy Sertifikat Pendidik bagi Guru yang dinyatakan lulus. Duplikat sertifikat tersebut selanjutnya diminta untuk diverifikasi sesuai dengan data guru yang sebenarnya. 

“Duplikat perbaikan sertifikat untuk guru yang lulus tersebut diberikan untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam penulisan nama, tempat tanggal lahir dan bidang studi sertifikasi bagi peserta PLPG,” jelas Kasi PAI pada Pendidikan Menengah Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Kalbar, Samsul Bahri, S.IP, via Handphone, Jumat malam (7/11/2014).

Terkait hal tersebut, Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan (PAKIS) Kanwil Kemenag Kalbar mengundang KASI PAI/Pendis/Pakis se Kalimantan Barat untuk mengambil duplikat perbaikan sertifikat bagi guru yang lulus. Pengambilan Dummy Sertifikat pada Senin, 10 Nopember 2014, pukul 08.00 WIB, di Ruang Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar.

Menurut Samsul, Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Kalbar sudah mengirim undangan via email melalui surat Nomor: Kw.14.3/2/Hm.01/4964a/2014, tanggal 7 Nopember 2014, perihal Dummy Sertifikat bagi yang dinyatakan lulus PLPG. Surat ditujukan kepada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, KASI PAI/Pendis/Pakis se Kalimantan Barat.

“Verifikasi Dummy Sertifikat diharapkan sudah selesai paling lambat tanggal 13 Nopember 2014. Selanjutnya akan dikirim ke UIN Jakarta. Untuk itu, diharapkan kepada seluruh kabupaten/kota bisa segera mengambil Dummy Sertifikat di Bidang PAKIS,” harap Samsul mengakhiri pembicaraan.*(Sumi/Ptk)

RAPAT EVALUASI KEGIATAN SATKER KEMENAG PONTIANAK

Minggu, 9 November 2014, 03:53 – www.kalbar.kemenag.go.id


Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak akan mengadakan Rapat Evaluasi Kegiatan Satker pada Senin, 10 Nopember 2014. Kegiatan tersebut dalam rangka persiapan laporan kegiatan dan keuangan anggaran tahun 2014 di masing-masing satker. 

Hal tersebut disampaikan melalui surat nomor: Kd.14.08/I/OT.01.2/4173/2014 tanggal 4 Nopember 2014, perihal Rapat Evaluasi Kegiatan Satker. Surat ditandatangani langsung Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ja’far. A, M.Si. 

Berdasarkan surat tersebut, seluruh satker yang berada di bawah naungan Kemenag Kota Pontianak (satker di kantor, Madrasah, dan unit KUA) diminta untuk membawa laporan kegiatan keuangan secara garis besarnya untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Kemenag pada waktu rapat.

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si ditemui Jumat siang (7/11/2014) mengatakan bahwa sudah menerima undangan tersebut. Sehingga beliau sudah meminta kepada pelaksananya untuk menyiapkan laporan kegiatan keuangan yang diperlukan.

“Alhamdulillah, Seksi PAI sudah mempersiapkan laporan kegiatan keuangan yang diminta. Selain itu kami juga sudah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang juga akan disampaikan pada saat rapat evaluasi nanti,” jelasnya ramah.*(Sumi/Ptk)

Jumat, 07 November 2014

PERKEMAHAN PENGURUS ROHIS TINGKAT NASIONAL 2014

Kamis, 6 November 2014, 07:51 – Bidang PAKIS Kalbar-www.kemenag.go.id


Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI akan melaksanakan kegiatan Perkemahan Pengurus ROHIS SMA/SMK Tingkat Nasional Tahun 2014. Kegiatan akan dilaksanakan 11 sampai 15 Nopember 2014, di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur. Provinsi Kalimantan Barat mendapat kuota sebanyak 12 orang Pengurus Rohis, dan 1 orang Guru Pendamping.

Untuk mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan kegiatan tersebut, Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kemenag Kalbar akan mengadakan kegiatan Orientasi Persiapan Perkemahan Rohis SMA/SMK di Gedung Koperasi Pontianak, 9 sampai 11 Nopember 2014. 

Kasi PAI pada Pendidikan Menengah Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Kalbar, Samsul Bahri, S.IP, ditemui Rabu (5/11/2014) menyampaikan bahwa seluruh peserta perkemahan Rohis diminta berkumpul di Kanwil Kemenag Kalbar. Selanjutnya peserta akan dibawa menuju Gedung Koperasi Pontianak. 

“Siswa-siswi peserta yang akan mengikuti kegiatan Orientasi Persiapan Perkemahan Rohis SMA dan SMK, diharapkan sudah hadir pada hari Minggu tanggal 9 Nopember 2014 jam 08.00 WIB di Kanwil Kemenag Kalbar,” kata Samsul didampingi Istri saat melakukan pendaftaran Haji di Kemenag Kota Pontianak.

Pemberitahuan tersebut sudah disampaikan Bidang Pakis kepada Kemenag kabupaten/kota melalui surat Nomor : Kw.14.3/2/Hm.01/4711/2014 tanggal 31 Oktober 2014, perihal Pemanggilan Peserta ROHIS SMA/SMK. Kepada Kemenag kabupaten/kota juga diminta untuk memberikan surat tugas kepada peserta yang sudah ditunjuk mulai tanggal 9 sampai 16 Nopember 2014.

Berdasarkan surat tersebut, seluruh peserta diminta membawa Perlengkapan pribadi yang diperlukan. Membawa pakaian Muslim/Muslimah, Pakaian olah raga/lapangan, Perlengkapan shalat, Al-Qur’an dan Kartu Pelajar. Seluruh perlengkapan pribadi tersebut mempergunakan Tas Ransel dan tidak diperbolehkan menggunakan koper. 

Dari Kota Pontianak, peserta yang akan mengikuti perkemahan Rohis sebanyak 2 orang. Yakni atas nama Fajarullah (Pengurus Rohis SMA Negeri 2 Pontianak) dan Fiyan Arrasyid (Pengurus Rohis SMK Negeri 4 Pontianak).*(Sumi/Ptk)

MENAG LUNCURKAN LIMA NILAI BUDAYA KERJA

Kamis, 6 November 2014, 20:01 –www.kemenag.go.id
Menag Luncurkan Lima Nilai Budaya Kerja

Jakarta (Pinmas) – Kementerian Agama memasuki babakan baru. Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin meluncurkan program budaya kerja di kementerian yang sekarang dipimpinnya itu. Program ini meliputi lima nilai kerja yaitu: integritas, profesional, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.

“Ini sejalan dengan amanat Presiden dalam kabinet kerja ini terkait dengan revolusi mental,” kata Menag pada launching acara di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng 3-4, Jakarta Pusat, Kamis (6/11).

Hadir Sekjen Kemenag Nur Syam, para pejabat eselon I dan II, serta pendiri training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Ary Ginanjar.

Menag mengatakan, nilai-nilai tersebut akan menjadi acuan bersama setiap pegawai di Kemenag, mulai dari atasan hingga bawahan. Nantinya akan ada reward and punishment dalam menjalankan nilai-nilai tersebut. “Nilai-nilai yang kita rumuskan, bukanlah yang datang begitu saja. Tapi prosesnya ini bottom up. Jadi melalui pemetaan dengan melibatkan, tidak hanya eselon, tapi juga guru-guru, beberapa kanwil di daerah, dan juga proses diskusi, sehingga terjadilah perumusan lima nilai itu,” jelasnya.

Dikatakan, ide merancang lima nilai tersebut bermula dari keinginannya yang ingin mengembalikan citra dan kepercayaan baik Kemenag di mata publik dengan dibuktikan dengan kinerja yang baik. Maka, upaya pelayanan kepada publik berbasis akuntabilitas dan transparansi harus didukung oleh pelayanan yang ikhlas dari seluruh pegawainya.

“Apalagi kita ini menyandang kata agama yang dalam persepsi publik, agama itu sangat baik dan semua pegawainya otomatis harus baik dan bermoral,” tuturnya.

Dijelaskan Menag, integritas dapat dimaknai sebuah konsep yang menunjukan konsistensi antara tindakan dengan  nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan  kebenaran dari tindakan seseorang.

Profesionalitas mencerminkan kompetensi dan keahlian. Pegawai yang professional harus  dapat mengemban amanahnya dengan baik guna memperoleh proses dan hasil yang optimal.

Nilai berikutnya yaitu inovasi. Menurut Menag seringkali dalam bekerja pejabat terjebak pada rutinitas. Akibatnya tidak produktif bahkan berjalan monoton. Maka nilai inovasi hadir untuk menemukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kemudian tanggung jawab dan keteladanan menjadi dua nilai wajib. Kita harus mewujudkan keteladanan, penting karena kita Kementerian Agama,” kata Menag.

Menurut Menag, kelima nilai ini sangat sesuai dengan tageline Kemenag ‘Ikhlas Beramal’. Dia berharap nilai ini tidak menjadi slogan saja, namun bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam lingkungan kerja.

“Bisa juga dijadikan sebagai pedoman, bahkan guideline yang menuntun kita semua kearah mana akan menuju, dan nilai apa yang akan kita tegakkan di Kemenag ini,” jelas Menag.

Kelima nilai ini juga harus bisa menjadi ruh dan jiwa yang selalu menyemangati seluruh aparatur ketika berkiprah di Kemenag dan memberikan layanan kepada masyarakat. Untuk membumikannya, Menag mengaku akan membangun sistem, agar nilai-nilai tidak sekedar slogan, tapi aplikatif.

“Sistem harus dibangun, disatupadukan dengan kepemimpinan (leadership) yang baik,” tegasnya. (ks & arief/mkd/mkd)

Selasa, 04 November 2014

SINKRONISASI DATA EMIS PAIS PONTIANAK SUKSES

Selasa, 4 November 2014, 12:13 – www.kalbar.kemenag.go.id


 
 
Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Senin (3/11/2014) mengadakan Sinkronisasi, Validasi dan Verifikasi Data EMIS PAIS. Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Jalan Zainuddin Nomor 4. 

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut dibuka langsung Kepala Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si. Dalam sambutannya Hanafi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan terakhir yang akan direalisasikan Seksi PAI tahun 2014. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan sinkronisasi, memvalidasi dan memverifikasi data EMIS Pendidikan Agama Islam yang sudah dibuat oleh Operator EMIS Seksi PAI. Selain itu Kegiatan juga bertujuan untuk mempererat silaturrahmi antara kita,” tutur Hanafi di hadapan peserta. 

Lebih lanjut alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini mengatakan bahwa peserta tidak perlu membuat data EMIS dari awal. Karena sudah disiapkan. Tinggal menambah dan mengurangi saja. Atau melengkapi data yang masih kosong. 

Data yang perlu disinkronkan dalam kegiatan tersebut meliputi data tentang Pengawas, Guru PAI PNS dan Non PNS serta jumlah Siswanya. Baik dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK se Kota Pontianak. Kegiatan diikuti sebanyak sepuluh peserta dari semua jenjang pendidikan. 

Meliputi, enam operator EMIS PAI SD yang mewakili dari Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD dari enam kecamatan di Kota Pontianak. Kemudian dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI tingkat SMP, SMA dan SMK masing-masing satu orang. Terakhir satu orang operator yang menangani EMIS Pengawas. 

Seluruh peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Diharapkan dari kegiatan ini bisa menghasilkan data EMIS PAIS Kota Pontianak yang Valid dan Akurat serta bisa dipertanggungjawabkan,” harap Hanafi ditemui usai acara Sinkronisasi, Validasi dan Verifikasi Data EMIS PAIS Kota Pontianak.*(Sumi/Ptk)

Senin, 03 November 2014

DOKUMENTASI SINKRONISASI, VALIDASI DAN VERIFIKASI DATA EMIS PAIS KOTA PONTIANAK TAHUN 2014

















DIRJEN PENDIS : PUBLIK BERHAK TAHU PROGRAM PENDIS

Senin, 3 November 2014, 05:42 –www.kemenag.go.id


Bogor (Pinmas) —- Sebagai bagian dari badan publik yang memperoleh amanah untuk melaksanakan program kerja dan tugas pelayanan kepada masyarakat dengan sumber dana dari APBN, sudah menjadi kewajiban Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk memberikan layanan informasi terkait apa saja yang sudah, sedang, dan bahkan dilakukan.

“Kita bekerja, diberikan amanah untuk melaksanakan agenda atau program Direktorat Jenderal Pendidikan Islam atas biaya negara atau publik. Oleh karena itu, publik juga punya hak terhadap apa yang kita lakukan,” demikian dikatakan Dirjen Pendis Kemenag, Kamaruddin Amin, di Bogor Jawa Barat, Sabtu (01/11) malam.

Keterbukaan informasi memperoleh momentumnya pasca terbitnya UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). UU tersebut mengatur bahwa setiap badan publik, termasuk Kementerian Agama, wajib mengumumkan informasi publik secara berkala. informasi dimaksud antara lain mencakup: informasi yang berkaitan dengan Badan Publik (profile), informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik, informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau  informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Terkait itu, Kementerian Agama telah membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di setiap unit (KMA 200 Tahun 2012), mulai dari Unit Eselon I, Kanwil, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, sampai kantor Kemenag Kabupaten/Kota.  PPID inilah yang bertugas mengumumkan seluruh Daftar Informasi Publik (DIP) masing-masing satker melalui website secara berkala.

Menyitir penyataan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mantan Sekretaris Dirjen Pendis itu mengatakan bahwa pengetahuan publik tentang apa yang dilaksanakan Kementerian Agama itu masih sangat kecil, mereka tidak tahu berbagai program yang ada di Kemenag. Bahkan, Kamaruddin mengaku pernah melakukan survey sederhana tentang pengetahuan rakyat Indonesia, diluar stakeholder Kementerian Agama, tentang Pendidikan Islam. Hasilnya, hampir semua orang tidak tahu bahwa di Kementerian Agama ada Pendidikan Islam.

Oleh karena itu, Guru Besar UIN Sultan Alauddin Makassar ini meminta  peserta “Workshop Jurnalistik untuk Pegawai” yang nantinya akan menjadi ujung tombak pemberitaan untuk terus melakukan upaya kongkrit dan langkah produktif  memperkenalkan apa yang selama ini dilakukan, minimal memberitakan pada portal/website Kementerian Agama, baik portal induk,  unit eselon I,  maupun pada masing-masing unit eselon II.

“Sebagaimana diketahui, 84% anggaran Kementerian Agama itu ada pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.  Maka seluruh unsur yang ada di dalamnya wajib menginformasikan ke publik tentang agenda/program yang telah dilaksanakan,” tegas penyandang Doktor dari Universitaet Bonn, Jerman ini.

Website kita, lanjut Kamaruddin, ternyata pemberitaanya masih sangat tidak representatif bila dibandingkan dengan kurang lebih 1.000 (seribu) kegiatan yang telah dilakukan pada tiap tahunnya. “Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita bersama untuk menyampaikan kepada khalayak bahwa kita melakukan sesuatu yang sangat penting,” cetus Kamaruddin penuh semangat.

Mantan dosen Fakultas Adab UIN Alauddin Makasar ini juga berharap bahwa akan ada pemberitaan tentang Pendidikan Islam di media cetak nasional kalau tidak setiap hari minimal seminggu sekali.

“Apakah di mata publik dan juga wartawan, Pendidikan Islam tidak menarik untuk dipublikasikan? Kalau tidak menarik, saya kira tidak masuk akal dikarenakan Dirjen Pendis mengambil porsi 25% dari pendidikan nasional. Kalau Kemendiknas tiap hari ada kolom pendidikan di KOMPAS, mengapa hampir tidak ada pemberitaan tentang Pendidikan Islam pada media itu?” sindir Kamaruddin mencontohkan.

Di akhir arahannya, Alumnus Pesantren As-Adiyah Sengkang ini mengharapakan agar alumni workshop ini menjadi jurnalis bagi unit eselon III-nya masing-masing untuk disampaikan pemberitaannya ke publik, sebagai salah satu pertanggungjawaban moral akan output dari workshop, yaitu berorientasi pada hasil/output, result base management.

“Jangan sampai kegiatan berhasil hanya pada segi administratif dan serapan anggaran saja. Itu sangat naif. Outputnya pun harus berimplikasi ke publik,” tegas Kamaruddin Amin. (p1p0/mkd/mkd)

KEMENAG KIRIM GURU DAN PENGAWAS PAI KE OXFORD UNIVERSITY

Senin, 3 November 2014, 05:28 –www.kemenag.go.id


Serpong (Pinmas) —- Dalam rangka meningkatkan kualitas Guru dan Pengawas PAI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), akan mengirim 30 orang guru dan pengawas  PAI ke Oxford University, London, UK. Demikian diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, saat memberi sambutan dalam seleksi tahap II atau tahap akhir shortcourse metodologi pembelajaran bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAI, di Serpong,  Kamis (30/10) lalu.

Kamaruddin mengaku,  program ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya bersama Direktur PAI, Amin Haedari, ke Oxford University, UK, tahun lalu. Hasil dari kunjungan itu, terdapat temuan penting pada sisi siswa dan guru.

“Peserta didik sangat aktif dan responsif dalam pembelajaran, serta memiliki sikap dan karakter yang menonjol. Sedangkan gurunya sangat profesional, yaitu masing-masing guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik,” terangnya.

Menurut Guru Besar lulusan Jerman ini, Oxford dipilih selain karena merupakan salah satu dari 5 (lima) perguruan tinggi internasional terbaik, juga unggul dalam pembelajarannya. Seperti di negara-negara Eropa lainnya, pembelajaran pendidikan agama di Inggris diposisikan sebagai instrumen kohesif yang dapat merekatkan warga negara. Hampir tidak pernah ditemukan kekerasan atas nama agama dan intoleransi antar umat beragama.

Di sinilah letak urgensi pengiriman guru dan pengawas PAI ke Oxford. Sebagai agen pembelajaran, lanjut Kamaruddin, Guru PAI diharapkan dapat meningkatkan metodologi pembelajaran, sekaligus memperbaiki pola pikirnya dalam hal toleransi antar umat beragama, multikulturalisme, demokratisasi, dan hak asasi manusia. “Dua hal inilah yang menjadi target pengiriman guru dan pengawas PAI di atas,” tambah Dirjen.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PAI, Amin Haedari menambahkan bahwa pengiriman Guru dan Pengawas PAI ke Oxford University ini merupakan yang pertama bagi Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu pendidikan agama di Sekolah. Selama ini, Guru ataupun pengawas PAI masih berkutat dalam program peningkatan kualifikasi dan kompetensi di dalam negeri, baik dalam bentuk program beasiswa, peningkatan kompetensi guru, visiting guru ke daerah-daerah terpencil, maupun apresiasi bagi guru dan pengawas berprestasi.

Setelah melihat proses seleksi shortcourse, Direktur PAI merasa optimis dengan program pengiriman guru dan pengawas PAI ke Oxford ini. Selain memiliki kemampuan berbahasa Inggris, para peserta juga menampakkan keinginan kuat untuk mempelajari bagaimana mengajarkan toleransi, multikulturalisme, demokratisasi dan hak asasi manusia.

“Dengan demikian, Guru dan Pengawas PAI nantinya tidak lagi di pinggiran, tetapi sudah menjadi leader, khususnya di sekolah maupun di rekan sejawatnya,” tegas Direktur.

Terkait seleksi di atas, menurut Ketua Panitia Seleksi, Syafrizal, 30 orang yang terpilih ini disaring dari instruktur-instruktur nasional kurikulum 2013 PAI ditambah Guru dan Pengawas PAI terbaik dari seluruh pelosok Nusantara.
“Rencananya, ketiga-puluh Guru dan Pengawas PAI, plus didampingi para kabid PAI/PAKIS akan diberangkatkan pada awal bulan Desember,” tambah pria yang juga Kasubdit PAI SD. (hanief/mkd/mkd)

UIN JAKARTA KEMBALI UMUMKAN KELULUSAN PLPG

Minggu, 2 November 2014, 10:47 – www.kalbar.kemenag.go.id


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN SYAHID) Jakarta kembali mengumumkan nama-nama peserta yang dinyatakan lulus Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) PAI tahun 2014. Pengumuman kali ini ditujukan untuk peserta yang mengikuti PLPG tahap V sampai IX.

Seperti biasa, pengumuman diterima Seksi PAI Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak via surat elektronik/email terusan dari Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Kalbar. Melalui Pengumuman Nomor : Un.01/F1/HM.00.1/2124/2014 tanggal 30 Oktober 2014 yang dikeluarkan oleh UIN Syahid Jakarta selaku panitia pelaksana PLPG.

Berdasarkan surat/pengumuman tersebut menyatakan kelulusan peserta PLPG dalam jabatan bagi Guru PAI dan Guru Madrasah/RA Rayon LPTK UIN Syahid tahap V sampai IX. Bagi yang dinyatakan belum lulus, dapat mengikuti ujian ulang ke-1 berupa Ujian Tulis Nasional (UTN), Ujian Tulis Lokal (UTL) dan Ujian Peerteaching (UP).

Ujian ulang UTN, UTL dan UP untuk Propinsi Kalimantan Barat akan dilaksanakan pada tanggal 9 November 2014 pukul 09.00 – 16.00 WIB di IAIN Pontianak. Untuk mengikuti UP peserta diminta membawa RPP. Pengumuman kelulusan bisa dibaca di web FITK UIN Jakarta: www.fitk.uinjkt.ac.id. 

Untuk Peserta PLPG dari Kota Pontianak, bisa membaca pengumuman tersebut langsung di Papan Informasi Seksi PAI dan Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Pontianak, Jalan Zainuddin Nomor 4, pada hari dan jam kerja.

Adapun Peserta PLPG PAI Kota Pontianak yang dinyatakan lulus atas nama Catur Rokhman (SMAN 6 Pontianak) dan Ana Supiana (SMP 1 Pontianak).*(Sumi/Ptk)

SINKRONISASI, VALIDASI DAN VERIFIKASI DATA EMIS PAIS PONTIANAK


Sabtu, 1 November 2014, 15:55 – www.kalbar.kemenag.go.id




Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kemenag Kota Pontianak akan mengadakan Sinkronisasi, Validasi dan Verifikasi Data EMIS PAIS. Kegiatan rencananya akan dilaksanakan Senin (3/11/2014) di ruang rapat Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak.

Kepala Seksi PAI Kantor Kemenag Kota Pontianak, Drs. H. Ahmad Hanafi, M.Si ditemui Jumat (31/10/2014) mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan terakhir yang akan direalisasikan Seksi PAI tahun 2014. Berdasarkan DIPA, kegiatan hanya untuk delapan peserta.Tapi mengingat kebutuhan, akan diikuti sebanyak sepuluh peserta.

“Di dalam DIPA, kegiatan sinkronisasi, validasi dan verifikasi Data Emis PAIS hanya diperuntukkan untuk delapan orang. Tetapi kami mengambil kebijakan untuk sepuluh orang. Karena disesuaikan dengan jumlah operator EMIS dari KKG PAI SD, MGMP PAI SMP, MGMP PAI SMA/SMK dan Operator yang menangani EMIS Pengawas,” jelas Hanafi.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dari Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD ada enam operator EMIS dari enam kecamatan di Kota Pontianak. Kemudian dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI tingkat SMP, SMA dan SMK masing-masing satu orang. Terakhir satu orang operator yang menangani EMIS Pengawas. 

“Kepada seluruh peserta/operator yang sudah dihubungi, diharapkan bisa hadir tepat waktu.
Agar kegiatan berjalan lancar sesuai rencana,” harap alumnus Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak ini.*(Sumi/Ptk).

UNTUNG SURYA NARASUMBER WORKSHOP PAI IAIN PONTIANAK

Sabtu, 1 November 2014, 15:42 – www.kalbar.kemenag.go.id


Untung Surya, MA.Pd kembali diundang menjadi salah satu narasumber kegiatan Workshop Pendidikan Agama Islam (PAI). Kali ini, kegiatan dilaksanakan oleh Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Sabtu (1/11/2014) di Aula Kanwil Kemenag Kalbar.

Berdasarkan surat dari panitia Workshop Pendekatan Scientific Pembelajaran PAI Nomor: PAN-WSK/04/10/2014 tanggal 28 Oktober 2014, Guru PAI SMA Negeri 1 Pontianak ini diminta untuk memberikan materi Praktek Penyusunan RPP dengan Pendekatan Saintifik dan Praktek Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik.

Selain Untung, narasumber lain yang memberikan materi dalam kegiatan tersebut adalah Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak, Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd dan Drs. Fahrul Razi, M.Pd. Kegiatan dimulai pukul 08.00 – 17.30 WIB

Untung yang dihubungi via handphone Sabtu pagi (1/11/2014) mengatakan bahwa dirinya diminta panitia sebagai narasumber yang mewakili praktisi. Sementara dua narasumber lainnya mewakili dari akademisi. Adapun peserta dalam kegiatan tersebut adalah Guru PAI, mahasiswa dan umum.

“Menurut panitia sewaktu meminta kesediaan saya, pesertanya berjumlah 150 orang. terdiri dari Guru PAI, Mahasiswa semester tujuh dan umum,” jelas Untung.*(Sumi/Ptk)