Jumat, 14 November 2014, 08:23 – www.kalbar.kemenag.go.id
Satu kebanggaan bagi Kalbar, Program Aksi Budaya Damai (ABD) SMA Negeri 3 Pontianak mendapat penilaian terbaik dari Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Pusat. Sehingga
Hayatunupus, S.Ag., M.Pd sebagai ketua tim diundang ke Jakarta untuk
mempresentasikan sekaligus sebagai narasumber dalam kegiatan yang sama,
12-14 Nopember 2014.
“Alhamdulillah SMA Negeri 3 mendapat penilaian terbaik dari Litbang. Sehingga saya mewakili Kalbar diundang menjadi narasumber ABD di Jakarta. Dua Propinsi lain adalah Bangka Belitung dan Palu. Sementara propinsi lain sebagai pesertanya,” jelas Hayatunupus, Guru PAI SMA Negeri 3 Pontianak ini via BBM, Kamis (13/11/2014).
Lebih lanjut PNS
Kemenag Kota Pontianak ini menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan
hasil dari monitoring yang dilakukan tim Litbang pusat pada September
yang lalu. Dari Kalbar ada tiga
kabupaten/kota yang dikunjungi dan dinilai. Yakni Kota Pontianak, Kubu
Raya dan Kabupaten Mempawah (dulu, Kabupaten Pontianak).
“Kota Pontianak
diwakili SMAN 1, SMAN 3 dan SMK Negeri 3. Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah juga diwakili masing-masing tiga SMA/SMK. Semuanya membuat program ABD dan melaksanakannya. Kemudian dinilai dari litbang pusat. Alhamdulillah SMAN 3 menjadi yang terbaik,” papar Waka Kesiswaan SMA
yang beralamat di Jalan W.R. Supratman Nomor 1 Pontianak ini.
Guru
Pendidikan Agama Islam yang aktif di berbagai organisasi keagamaan ini
menceritakan bahwa pengumuman pemenang terbaik Program ABD pada Jumat (7/11/2014). Dari Litbang Pusat langsung menelpon dirinya dan Kepala SMAN 3 menyampaikan berita bahagia tersebut. Sekaligus mengundang Ketua tim ABD untuk presentasi di Jakarta.
“Program ABD ini merupakan aksi lintas Agama yang dilakukan oleh empat guru agama di SMAN 3 (Guru Agama Islam, Kristen, Katolik dan Buddha). Kebetulan
saya Ketuanya. Tiga Guru Agama lain atas nama Duriyati, M.Pd.K, Yohana
Sulis Suryani, S.Pd dan Kasyanto,” tambahnya.
Adapun Aksi Budaya Damai
yang telah dilakukan Guru Agama SMAN 3 ada tiga aksi. Pertama,
Pemotongan Hewan Qurban untuk dibagikan kepada warga sekolah dan
sekitarnya yang membutuhkan. Kedua, Kunjungan kepada bayi Inayah (bayi
yang mengalami kelainan saat lahir usus di luar perut, tidak mempunyai
lubang anus dan bibir sumbing). Ketiga, Anjangsana / kunjungan ke panti
sosial.*(Sumi/Ptk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar